Mohon tunggu...
Kritikus ulung
Kritikus ulung Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilih Ahok yang Disetir Parpol atau yang Disetir Pengusaha?

14 Juni 2016   16:42 Diperbarui: 14 Juni 2016   16:51 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ahok merupakan sosok Gubernur DKI Jakarta yang dikenal temperamental. Suka berkata kotor dan tidak sopan, serta mudah emosi kepada siapapun yang dianggapnya salah. Tak tanggung-tanggung jika Ahok marah, siapapun orangnya, dan apapun jabatannya, selagi dalam otak Ahok orang tersebut salah, maka makian serta kata-kata kotor akan terlontar pedas da mulut Ahok kepada orang tersebut.

Sudah tak terhitung berapa orang yang menjadi korban kebusukan mulut Ahok. Mulai dari masyarakat kecil, ibu-ibu janda, sampai ke pejabat pemerintah bahkan hingga Mentripun pernah menjadi korban makian mulut comberan Ahok.

Kabar terbaru, Ahok kembali berkata kotor saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan konsultasi publik tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta yang diadakan oleh Komite Bersama Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Parahnya, Ahok berkata kotor didepan ratusan peserta termasuk para nelayan yang hadir dalam acara tersebut. Bahkan, dalam acara tersebut, juga dihadiri oleh perwakilan dari tiga kementrian, yakin Kementrian Kemaritiman, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementrian Perikanan dan Kelautan (KKP).

Ahok mengaTAI mereka (para peserta) dengan menuding bahwa mereka bodoh. Sekalipun perkataan kotor yang disampaikan Ahok dalam acara focus Group Discussion tersebut tidak langsung tertujung kepada seeorang atau kelompok, akan tetapi secara tidak langsung kata “GOBLOK dan TOLOL” yang dilontarkan dari mulut Ahok tersebut sudah menyinggung hati dan perasaan para peserta yang hadir, termasuk rakyat Ahok sendiri, yakni para nelayan sekitar pesisir Teluk Jakarta. Dari awal semenjak Ahok menjadi DKI 1, dia memang  cenderung selalu merasa paling benar. Tidak mau disalahkan oleh siapapun, bahkan orang yang menyalahkan Ahok akan disamber mulut petirnya.  

Namun, dalam sepekan ini media diramaikan oleh galaunya Ahok yang akan maju pada Pilgub DKI 2017 mendatang melalui jalur Independen atau parpol. Berbagai Partai telah disambangi oleh Ahok. Menurut informasi, Ahok sering bolak-balik ke kediaman Megawati untuk membahas dan meminta dukungan kepada PDIP. Tapi Megawati memberikannnya syarat bahwa jika ingin meminta dukungan dari PDIP, maka Ahok harus memutuskan maju melalui Parpol. Sekeluarnya dari kediaman Megawati, Ahok terlihat kesal dan bimbang, terlontarlah statement seolah-olah ia sudah yakin akan maju melalui jalur independen, karena tidak mendapat dukungan dari PDIP.

Karena Ahok tidak mendapat sinyal kuat dari PDIP, Akhirnya Ahok menyambangi kawan yang dianggapnya sangat dekat sekali dengannya, yaitu sang KETUMBAR Golkar Setya Novanto. Padahal sebelumnya, ia sudah menyatakan ingin maju lewat jalur independen, tapi masih saja ngemis ke Golkar. Berkunjunglah si Ahok ke rumah Setnov, lagi-lagi Golkar memberikan syarat yang sama dengan PDIP tadi, yakni, jika Ahok ingin mendapat dukungan Golkar, maka Ahok harus maju melalui jalur Partai Politik dan mengikuti mekanisme partai.

Karena Ahok sudah dua kali bolak-balik ke Partai Politik dan meminta dukungan. Akhirnya Teman Ahok mulai murka kepada Ahok. Kecam-mengecam keluar dari mulut di antara pengurus teman Ahok, bahkan salah satu personil Teman Ahok yang bernama Putu Artha mengancam Ahok akan mencabut KTP yang telah ia kumpulkan apabila Ahok maju melalui jalur Partai.

Namun apa yang terjadi setelah Ahok mendengar ancaman dari Teman Ahok tersebut?. Ahok hanya manut, dia hanya bungkam tanpa kata-kata dan komentar apapun. Kondisi Ahok yang lagi galau saat itu, Seolah langsung terasa hilang dari fikirannya, setelah dirinya mendengar ancaman keras dari pihak teman Ahok. Ahok yang awalanya menjadi manusia paling temperamental di Indonesia, secara mendadak dia langsung berubah menjadi manusia paling cupu se-Jakarta, akibat ancaman yang dilontarkan oleh Teman Ahok kepadanya.

Dari fenomena ini, Mungkin kalian akan bertanya, seberapa manjurkan jampi-jampi Teman Ahok, sehingga bisa menaklukkan Ahok..?? padahal sebelumnya, Ahok akan marah dan murka ketika melihat ada orang atau bahkan lembaga yang mengancam dirinya. Tapi, yang terjadi pada teman Ahok justru terbalik, Ahok justru patuh dan taat, dan bahkan bisa dibilang takut terhadap ancaman Teman Ahok.

Secara sepintas, Teman Ahok memang banyak dihuni oleh para remaja dan pemuda-pemudi, yang jika dilihat raut mukanmya seperti orang yang masih sangat polos, dan bisa dibilang mereka-mereka tidak mengerti sama sekali akan politik. Tapi ternyata, orang-orang yang berada di belakang teman Ahok bukanlah orang biasa atau orang polos seperti teman Ahok lainnya. Meraka adalah segerombolan pengusaha kelas kakap yang secara terstruktur dan massif membiayai semua akomodasi Teman Ahok.

Akhir kata, jika rakyat Jakarta khawatir Ahok maju melalui Parpol karena takut disetir oleh Parpol, Lantas kenapa mereka tidak takut Ahok maju melalui jalur Independen yang sudah jelas-jelas disetir oleh pengusaha dan para garong tanah republik ini..??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun