Namun di lain pihak, oleh karena situasi, orang yang sama bisa berubah menjadi lalang yang merusak dan mengganggu. Di dalam diri setiap orang selalu ada kemungkinan untuk berbuat jahat seperti lalang itu. Ia bisa berubah menjadi marah, kecewa, iri hati, cemburu dan sebagainya.
Inilah karakter makluk bernama manusia yang di dalam dirinya selalu terkandung potensi untuk berbuat baik dan jahat. Kebaikan menjadi nilai-nilai luhur yang harus terus diperjuangkan oleh manusia. Bahwa berbeda sikap dan sifat antar sesama manusia itu wajar dan normal serta manusiawi. Namun sekalipun berbeda sifat dan sikap, manusia siapa saja terpanggil untuk melakukan kebaikan, kapan dan di mana saja.Â
Manusia seperti gandum yang harus hidup, tumbuh, berkembang dan berbagi kebaikan untuk menghidupkan dirinya dan orang lain. Hal ini terjadi karena manusia sebagai Gambar Allah yang tercipta dalam keadaan baik adanya. Maka hakekat dirinya sesungguhnya adalah baik dan terus terpanggil untuk melakukan kebaikan dan bukan sebaliknya.
Bahwa terkadang manusia juga bisa salah dan keliru dengan melakukan kejahatan seperti lalang yang cenderung menghimpit dan mengganggu hidup orang lain. Namun hal seperti ini sesungguhnya tidak akan bertahan lama. Kejahatan selalu saja terbatas karena hakekatnya buruk dan tidak dibenarkan secara etis-moral. Sedangkan kebaikan, sekalipun jalannya sulit, selalu memiliki masa depan dan harapan.Â
Mengapa gandum dan lalang tumbuh bersamaan? Inilah saat yang disebut ujian atau testing. Bahwa seringkali keduanya ada bersamaan dalam diri setiap orang atau juga bahkan ada dalam pribadi orang berbeda. Hal ini terjadi sebagai ujian bagi kesetiaan dan kualitas hidup seseorang. Setiap orang dipanggil untuk selalu berbuat baik. Itu wajar dan wajib.Â
Maka dengan adanya ujian tersebut, setiap orang dibimbing untuk berani memilih dan memilah antara kebaikan dan kejahatan demi kualitas hidupnya. Kualitas hidup seseorang seringkali dilihat dan diukur dan nilai-nilai yang dipertahankan dan dihidupinya. Memilih kebaikan, manusia hidup. Memilih kejahatan, manusia binasa.Â
Ayooo....marilah berkampanye tentang kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kampanye kebaikan ini akan memungkinkan kita untuk hidup berdampingan secara aman dan saling menghormati.Â
Karena siapapun dia, apapun latar belakangnya, setiap orang dipanggil untuk berbuat dan menghidupi kebaikan dalam dirinya karena manusia tercipta baik adanya dan bukan buruk adanya. Semoga.
 Â