Sebagai mahasiswa Teknik Sipil, pelaksanaan magang bukan hanya menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran saja, tetapi juga menjadi momen penting dalam mengasah keterampilan dan memahami dinamika lingkup pekerjaan lapangan secara langsung. Disini saya berkesempatan melaksanakan program magang MBKM Universitas Negeri Semarang (UNNES) di proyek pembangunan Jembatan Suralaya, yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. Jembatan ini berfungsi sebagai jalur penghubung penting dalam kawasan industri, menunjang distribusi logistik dan akses kendaraan berat menuju area produksi, dimana proyek ini dipegang oleh PT. Hefa Sarana Kontraktor.
Selama proses magang, saya mengamati bahwa dokumen perencanaan proyek telah lengkap dalam bentuk gambar kerja 2D, namun belum tersedia representasi visual dalam bentuk 3D model. Dari situ, saya berinisiatif untuk membuat pemodelan ulang (redesain) struktur jembatan dalam bentuk 3D modeling menggunakan software Autodesk Revit. Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi tambahan berupa visualisasi digital yang dapat mempermudah pemahaman bagi tim proyek terhadap bentuk dan konfigurasi akhir struktur jembatan.
Pemodelan 3D dalam Software Autodesk Revit ini saya susun dengan merujuk langsung pada gambar kerja teknis yang telah didesain dan disusun langsung oleh tim perencana dari pihak owner proyek. Proses ini tidak mengubah desain eksisting rencananya, melainkan mentransformasikannya ke dalam bentuk digital 3D yang lebih interaktif dan detail secara spasial. Seluruh komponen struktural utama, mulai dari pondasi, pilar (pier), abutment, girder, hingga slab jembatan dimodelkan dengan baik sesuai dengan ukuran dan rencana teknisnya.
Dalam Autodesk Revit, saya menyusun model berdasarkan level dan grid system, memastikan tiap elemen terkoordinasi dengan baik. Proses pemodelan ini memungkinkan integrasi antara berbagai hal teknis seperti struktur, arsitektur, dan bahkan pekerjaan MEP (jika dibutuhkan), meskipun dalam proyek ini fokusnya adalah pada struktur jembatan. Dengan metode ini, model 3D tidak hanya sekadar ilustrasi, tetapi menjadi representasi digital teknis yang cukup mendekati kondisi aktual lapangan. Salah satu manfaat utama dari model 3D ini adalah sebagai alat bantu visualisasi dan simulasi pelaksanaan konstruksi untuk mendapatkan gambaran rencananya. Hal ini cukup penting contohnya saat terjadi perubahan spesifikasi pada segmen girder, di mana dimensi girder mengalami penyesuaian. Meskipun perubahan ini tidak mempengaruhi elemen struktural lain, namun adanya permodelan 3D memungkinkan tim teknik untuk mengevaluasi secara gambaran visual dampak perubahan tersebut terhadap clearance, dan konsep penerapan struktur lainnya yang direncanakan.
Penerapan 3D Model juga sangat berguna dalam simulasi tahapan konstruksi, terutama dalam pekerjaan erection girder dan pemasangan deck. Dengan Autodesk Revit, saya dapat menampilkan tahap demi tahap perkembangan struktur berdasarkan jadwal kerja (4D simulation bila terhubung dengan software tambahan seperti Navisworks).
Selain itu, dari sisi analisis data, Revit memungkinkan pengambilan informasi kuantitatif secara langsung dari model, seperti volume beton, luas bekisting, hingga estimasi material lainnya. Fitur Schedule & Quantity digunakan untuk mengecek volume pengecoran setiap elemen, yang kemudian bisa dibandingkan dengan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) perencana. Hal ini menjadi bentuk validasi silang terhadap kemungkinan selisih atau deviasi perhitungan di lapangan.
Pengalaman ini membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi berbasis dalam dunia konstruksi, khususnya melalui software seperti Autodesk Revit, dapat memberikan nilai tambah yang signifikan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proyek. Inisiatif untuk membuat desain ulang dalam bentuk 3D Desain Modeling tidak hanya meningkatkan pemahaman visual seluruh tim proyek, tetapi juga memperkuat koordinasi antar bagian dengan informasi yang lebih akurat dan terintegrasi.
Sebagai mahasiswa teknik sipil, saya menyadari bahwa keterlibatan aktif dan kemampuan untuk menerapkan teknologi secara tepat sangat diperlukan di dunia kerja, terutama ketika saya mendapatkan ruang saat melaksanakan proses magang. Saya berharap pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk tidak hanya mengikuti alur magang, tetapi juga menciptakan kontribusi nyata yang berdampak positif terhadap kelancaran proyek serta mampu membawa lingkup baru yang berkembang bagi orang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI