Mohon tunggu...
Kristogonus Tadeus
Kristogonus Tadeus Mohon Tunggu... Guru - mencitai kebijkasanaan

kristo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Baptisan Bayi Bukan Sekedar Menjadikan Seorang Katolik

29 Oktober 2022   14:28 Diperbarui: 1 Agustus 2023   09:13 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baptisan bayi merupakan agenda rutin di Gereja Katedral Medan. Setiap 4 (empat) bulan sekali diadakan penerimaan sakramen baptisan bayi. Sebelum perayaan baptisan, terlebih dahulu diadakan pembinaan iman bagi para orang tua calon baptis dan wali baptis. Pembinaan bagi para orang tua dan wali baptis ini diberikan oleh tim katekese Gereja Katedral yang terdiri dari tenaga pastoral awam dan para imam yang bertugas di paroki Katedral.

Pada 30 Juli 2022 lalu kembali menyelenggarakan penerimaan sakramen baptisan bayi. Disaksikan umat Allah, para orang tua dan wali baptis 15 anak menerima sakramen baptis melalui tangan imam-Nya, R.D Marihot Simanjuntak. Sebagai umat Allah, kita pantas bersyukur dan bergembira karena telah bertambah anggota Gereja-Nya. kita berharap, baptisan bukan sekedar menambah jumlah atau kuantitas umat katolik. Namun, lebih dari itu baptisan menjadi pintu masuk tiap insan menimba kekayaan rahmat Allah yang ditawarkan kepada manusia. dengan baptisan, anak sebagai anugerah Allah yang dititip ditengah keluarga mengalami cinta, perhatian, kasih saying sebagaimana yang Allah kehendaki.

Orang tua adalah perpanjangan tangan Allah kepada anak-anak yang hadir di tengah keluarga mereka. tentunya para orangtua tidak bisa berkarya sendirian dalam mengemban misi suci ini. Gereja sebagai komunitas iman mesti turut serta membantu para orang tua dalam mendidik kerohanian sang anak. Kesadaran akan tanggung jawab iman anggotanya yang melandasi Gereja Katedral Medan, melalui seksi katekese membekali para orang tua calon baptis dan wali baptis. Pembekalan iman kepada para orang tua dan wali baptis dilaksanakan selama empat minggu.

Di sela-sela kesibukan pastoral, para pastor turut serta Bersama tim katekese memberi pembinaan iman bagi orang tua dan wali baptis. Pada pertemua pertama, pastor paroki Gereja Katedral RD Sesarius menegaskan, tumbuh kembang iman anak adalah tanggung jawab orang tua.

"ingatkah bapak ibu akan janji yang bapak/ibu ucapkan saat pernikahan? salah satu adalah berjanji untuk mendidik anak-anak secara katolik. nah, membawa anak sedari bayi untuk dibaptis itu merupakan pembuktian bapak ibu atas janji yang diucapkan di hadapan Allah" tandas pastor yang terkenal dengan suaranya yang sedikit kencang saat homili.

Di sesi berikutnya, pastor yang selalu tampil dengan senyum khas, RD Marihot Simanjuntak menambahkan, baptisan bayi merupakan tradisi Gereja Katolik sejak berdirinya. "membaptis anak bukan berarti memksakan agama kepada anak. baptisan bayi semata-mata agar hak anak mendapatkan rahmat Allah tidak terhalangi. hak itulah ia peroleh dari kedua orang tuanya".


Perpaduan imam-awam ikut melengkapi pembinaan orang tua dan wali baptis. Sesi tiga dan empat diisi oleh tokoh awam bapak Tamba dan bapak Parera. Pengalaman langsung sebagai orang tua dalam mendidik anak menjadi masukan berharga bagi para orang tua dan wali baptis. keduanya menekankan peran keluarga dan wali baptis dalam Pendidikan iman anak. mereka berpesan, keluarga berperan dalam pembentukan karakter anak. Apa dan bagaimana iman anak sangat ditentukan pola asuh orang tua. Sejatinya, anak adalah anuerah Tuhan maka didiklah dia seturut kehendak Allah.

Peran wali baptis ikut berperan tumbuhkembang iman anak. Tradisi Gereja KAtolik, satu anak satu wali baptis bukan satu wali baptis untuk beberapa atau semua anak. Gereja menganjukkan agar wali baptis tidak dari orang yang memiliki ikatan keluarga dekat. karena keluarga dekat otomatis memiliki tanggung jawab dalam tumbuh kembang anak tersebut. Hal ini dimaksud agar semakin banyak orang yang terlibat dalam pendidikan iman anak itu akan semakin baik pula tumbuhkembangnya.

Proses pembinaan diakhiri dengan sakramen pengakuan dosa bagi orang tua calon baptis. Harapannya, dengan hati dan jiwa bersih orang tua menghantarkan anaknya ke hadapan Tuhan untuk dibaptis. Prosesi sakramen baptis dirayakan dalam perayaan ekaristi yang meriah. sesi foto foto di akhir perayaan menjadi acara pamungkas, turut melengkapi kegembiraan para orang tua baptisan. Semoga seluruh anak yang telah dibaptis beserta orangtuanya diberkati Tuhan dalam membangun keluarga katolik. demikian juga seksi katekese Gereja Katedral Medan senantiasa dibimbing Tuhan dalam karya dan pelayanan, berkat Tuhan melimpah dalam hidup mereka.

Oleh : Kristogonus Tadeus Lagho

Orang Tua Baptisan/Pengajar SLB A KArya Murni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun