Mohon tunggu...
Jojo Simatupang
Jojo Simatupang Mohon Tunggu... Guru - Sarjana Pendidikan | Guru | Penulis

Menjadi manfaat bagi banyak orang dan menjadi lebih baik setiap harinya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Serangan Balik 5 Menteri Baru, Siap-siap Sakit Hati

23 Oktober 2019   14:26 Diperbarui: 23 Oktober 2019   14:55 6780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak Presiden Negara Kesatuan Republik Indoneesia Joko Widodo telah mengumumkan menteri-menterinya di Kabinet Indonesia Maju, ada nama-nama yang mengundang kontroversi dari rakyat mau pun golongan tertentu. Siapa sajakah mereka? Mari kita simak.
1. Letjend (Purn.) Prabowo Subianto

Mantan calon Presiden 2 kali sekaligus mantan saingan Bapak Presiden Joko Widodo dimasukkan dalam kabinet kerja sebagai 'pembantu' saingan Bapak Presiden di bidang Pertahanan.

Banyak pendukung-pendukung beliau yang kecewa dan sakit hati atas keputusan beliau untuk bergabung, namun ada pula yang bangga karena beliau telah menunjukkan jiwa patriot bangsa dan nasionalismenya. Beliau telah menunjukkan sikapnya yang siap bekerja di mana pun demi NKRI tercinta.

Dampaknya, sosial media milik Prabowo Subianto dihujani komentar pendukungnya yang kecewa atas tindakan beliau tersebut, bahkan yang bukan pendukungnya tak luput dari komentar yang seolah Prabowo haus jabatan dan telah merendahkan dirinya. Namun tidak sedikit juga yang mengapresiasi tindakan Prabowo dan salut atas sikapnya yang heroik dan legowo.


2. Yasonna Laoly

sumber: cnnindonesia
sumber: cnnindonesia
Mantan menteri hukum dan HAM ini telah mengundurkan dirinya sebelum masa baktinya selesai.

Pasca unjuk rasa protes RUU dan RKUHP yang dilakukan mahasiswa dan beberapa lapisan masyarakat, beliau bersikeras mempertahankan keputusannya karena kebijakannya telah dikaji dan dipersiapkan dengan amat matang. Bahkan praktisi hukum yaitu Hotman Paris Hutapea sampai ikut bersuara terhadap KUHP yang menurutnya, tidak logis dan tidak masuk akal.

Menteri yang dihujat karena kebijakannya tersebut, bahkan sampai membuatnya mundur, nyatanya saat ini justru beliau kembali bergabung di kabinet dengan memimpin kembali sebagai Menkumham.


3. Nadiem Makarim

sumber: idntimes.com
sumber: idntimes.com
Seorang CEO dan pendiri salah satu perusahaan 'Decacorn' Go-Jek yang masih muda, bahkan termuda di jajaran kabinet Indonesia Maju menjadi kabar gembira sekaligus terobosan baru bagi NKRI.

Sebelumnya Nadiem diprediksi menjadi Menparekraf, namun nyatanya justru menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (termasuk Dikti).

Menjadi orang dengan latar belakang tidak seperti menteri-menteri pendidikan terdahulu yang bergelar Doktor dan Profesor, beliau masih bertitel Magister/Master S2 yakni MBA. Beliau juga sejak S1 sudah mengenyam pendidikan di luar negeri Harvard, kemudian S2 di Boston.

Dari latar belakang pendidikannya yang mengenyam pendidikan asing, apakah akan ada reformasi pendidikan di bawah kepeminpinan beliau? Mungkin saja yang diharapkan Bapak Presiden adalah perubahan pendidikan nasional sebagai usaha peningkatan kualitas SDM.


4. Mayjend (Purn.) Terawan Agus Putranto

sumber: viva.co.id
sumber: viva.co.id
Seorang yang sangat cerdas dan kontroversi di dunia kedokteran Indonesia. Beliau dapat dikatakan eksklusif dan beruntung karena merupakan seorang Dokter Militer.

Penemuannya yakni 'Brain Wash' atau 'Cuci Otak' sampai saat ini masih berat untuk diterima kalangan kedokteran yang dinaungi oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia).

Metode 'cuci otak' dianggap ilegal dan belum teruji secara klinis. Akibatnya beliau pernah dicabut keanggotaannya oleh IDI karena penemuan kontroversinya tersebut.

Beruntung, beliau merupakan seorang militer aktif yang prakteknya tetap berjalan meskipun statusnya dinonaktifkan di IDI dan penemuannya dianggap ilegal.

Beliau tentu dirasa eksklusif karena beliau adalah seorang militer yang bahkan pasiennya adalah pejabat-pejabat hingga konglomerat nasional hingga internasional. Hebatnya lagi, beliau merupakan mantan Kepala Rumah Sakit Kepresidenan Gatot Soebroto atau Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto.

Jika saja beliau seorang dokter murni, beliau sudah tidak bisa praktik dengan metodenya sebelum dapat membuktikannya dan mengujinya sebagau metode yang aman dan tepat.

5. Wishnutama

sumber: m.detik.com
sumber: m.detik.com

Seorang mantan CEO Net TV ini memang punya
terobosan yang 'out of the box'. Idenya cemerlang dan kualitasnya tidak lagi diragukan.

Beliau yang merupakan jebolan Trans TV serta beberapa TV nasional memiliki pemikiran dengan cita rasa tinggi.

NET TV satu-satunya TV yang hadir dengan kualitas HD. Konten-konten tayangannya berkualitas, lain dari tren TV nasional yang berisikan dangdut, reality show, hingga sinetron-sinetron yang (katanya) kurang mendidik.

Alasan itu juga yang membuatnya harus melepaskan jabatan dari CEO Net TV menjadi Komisaris Net TV. Kualitas yang sangat baik tidak sejalan dengan kuantitas penonton yang kalah dengan TV swasta lainnya.

Banyaknya acara pada Net TV yang diubah, penggantian Wishunatama, mengundang komentar bahwa Net TV nyaris bangkrut. Dinilai menjadi sebuah kegagalan Wishnutama dalam mengembangkan Net TV sebagai televisi yang modern dan berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun