Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Internet dan Jejaring Sosialku

7 September 2021   12:09 Diperbarui: 7 September 2021   12:09 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah jejaring sosial masuk dalam kosa kata masyarakat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah jejaring sosial merujuk pada serangkaian relasi yang terpusat pada diri sendiri, seperti ketika orang berbicara tentang "jejaring sosialku." Istilah ini bisa juga digunakan untuk mengacu pada serangkaian relasi yang diaktifkan demi satu tujuan tertentu. Maka makna analitis dari istilah jejaring sosial berkaitan dengan makna sistem-sistem sosial.

Antropolog pertama yang memakai istilah jejaring sosial adalah John Barnes. Ia menemukan istilah itu ada ketika membuat sebuah penelitian di Afrika. Ketika membuat penelitian, Barnes juga bekerja dengan kelompok-kelompok hidup bersama. Jejaring sosial dalam hal ini adalah kekuatan interaksi dengan orang lain. Hukumnya adalah semakin banyak interaksi yang terjadi, maka semakin luas jaringan yang kita bangun.

Kehadiran teknologi zaman sekarang membuat orang tidak lagi melihat lokasi perjumpaan sebagai hal yang penting. Dalam komunitas internet, semua anggota bebas mendaftarkan diri sebagai bagian dari sebuah organisasi. Untuk bisa bergabung dengan komunitas yang lain yang terpaut jauh dengan kita, maka kita tinggal terkoneksi melalui internet.

Sistem yang dikelola di sana adalah log in dan log out. Jika kita hendak keluar dari sebuah komunitas tertentu dalam jejaring sosial, maka orang tinggal log out. Komunitas yang terbangun dalam interaksi demikian kadang berupa komunikasi online dan offline. Mereka hanya berinteraksi saat online, sama sekali berbeda dengan komunitas-komunitas lokal yang berada secara lebih imperatif. Internet dalam hal ini merupakan jejaring dari segala jejaring yang bercorak tanpa pusat dan tak terlokalisasi.

Inkulturasi dan Komponen Hidup Sosial

Interaksi dalam hidup bersama selalu memiliki dampak-dampak yang luar biasa. Hal ini menunjukkan interaksi menciptakan sebuah komunitas dan jejaring sosial. Dalam hidup bersama, seseorang tidak bisa bertindak sesuka hati tanpa memperhatikan norma-norma dan tata cara hidup bersama yang telah ditetapkan.

Jika semuanya ini dilanggar, dengan pasti seseorang akan dikenakan sanksi. Semua proses ini berjalan dengan sistem yang telah disepakati atau diatur oleh komponen tertentu dalam hidup bersama. Oleh karena itu, upaya untuk mengubahnya adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit.

Ketika kita berbicara mengenai inkulturasi, hal yang sama juga perlu diperhatikan. Kaidah-kaidah dan norma dalam hidup bersama adalah ornamen penting ketika hendak memasukan model kebudayaan tertentu. Untuk sampai pada kesepakan tertentu, seseorang atau kelompok tertentu perlu melewati berbagai macam sistem yang diterapkan dalam organisasi atau kelompok tersebut.

Hal ini menunjukan bahwa proses inkulturasi itu adalah sesuatu yang tidak mudah. Orang tidak bisa dengan mudah mengubah atau memasukan corak budaya tertentu ke dalam budaya lainnya tanpa melalui prosedur dan ritus-ritus yang amat rigid. Akan tetapi, di sisi lain, Eriksen juga memberi ruang bagi pembaruan atas kebudayaan dalam kelompok masyarakat. Hal ini bertujuan memperkaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun