Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aku, Jilbab, dan Masa Depan Pendidikanku

25 Januari 2021   10:48 Diperbarui: 25 Januari 2021   22:21 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kewajiban penggunaan jilbab di lingkungan sekolah. Foto: via www.kompas.tv

Saat ini, dunia pendidikan kita tengah viral terkait polemik pemaksaan pihak SMKN 2 Padang Sumatera Barat terhadap siswi non-Muslim untuk mengenakan jilbab. 

Urgensitas penggunaan jilbab di institusi pendidikan tentunya perlu dicermati, dikoreksi, dievaluasi, dan dicari apa motif di balik semuanya. 

Menurut Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, upaya pihak SMKN 2 Padang merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

 

Seragam Dunia Pendidikan

Di dalam dunia pendidikan, kita mengenal istilah keseragaman. Bentuk riil dari keseragaman ini dapat ditemukan melalui penggunaan atribut sekolah, seperti pakaian. 

Dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), biasanya diwajibkan untuk setiap siswa menggunakan pakaian seragam. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah Peserta Didik. 

Umumnya, seragam sekolah digunakan untuk "menghapus" berbagai perbedaan di antara siswa-siswi yang mengenyam pendidikan. Misalkan, mereka yang datang dari latar belakang keluarga berada menjadi sama ketika menggunakan seragam sekolah dengan mereka yang datang dari keluarga menengah ke bawah. Atribut sekolah, seperti pakaian, dengan demikian memberi edukasi terkait kesetaraan.

Bagi dunia pendidikan, unsur ini sudah cukup memberikan efek tertentu -- setidaknya semua siswa merasa sama dalam mengenyam pendidikan. Selain membentuk kesetaraan di lingkungan sekolah, seragam sekolah juga menjadi penanda jenjang pendidikan. Ketika berpapasan dengan anak SD kita bisa tahu dari seragam sekolah yang ia kenakan. Begitu juga sebaliknya dengan anak-anak SMP maupun SMA. Atribut-atribut ini, sekali lagi sudah cukup memberikan informasi seputar identitas peserta didik.

Atribut-atribut ekstra, tentunya bisa ditambahkan berkaitan dengan dunia pendidikan. Misalkan sepatu sekolah, atau aneka aksesoris yang menunjang keberlangsungan dunia pendidikan. 

Di sekolah-sekolah tertentu, ada kebiasaan dimana siswa diberi kesempatan untuk memakai aksesoris tertentu di sekolah. Sebagai contoh, untuk hari Jumad dan Sabtu, ada pihak sekolah tertentu yang mewajibkan para peserta didik untuk mengenakan pakaian khusus. Akan tetapi, pakaian-pakaian khusus ini, tidak pernah diturunkan atau dikaitkan dengan identitas apapun, seperti agama atau budaya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun