Mohon tunggu...
Kristian Pand
Kristian Pand Mohon Tunggu... Freelancer - investor ritel

Mahasiswa UAJY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Filter Bubble Mempengaruhi Kehidupan Berinternet Masyarakat

17 Oktober 2022   21:54 Diperbarui: 17 Oktober 2022   22:08 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi capres cawapres Indonesia 2019. Sumber: CNBC Indonesia

Filter Bubble merupakan salah satu fitur pemikat konsumen jika dilihat dari sudut pandang industri periklanan. Algoritma yang terdapat pada internet dapat mengetahui aktivitas konsumen dan dimanfaatkan untuk media iklan. Hal ini yang akan menjelaskan kenapa iklan yang diterima konsumen dapat sesuai dengan apa yang sedang mereka inginkan.

Sebagai contoh ketika seseorang sedang ingin membeli helm di internet. Seseorang akan cenderung melihat terlebih dahulu barang tersebut melalui informasi yang tersedia di internet. Setelah beberapa waktu mencari informasi mengenai helm di internet, tidak jarang akan ada iklan yang akan menawarkan helm sesuai dengan aktivitas konsumen di internet.

Keterbatasan Informasi

Filter bubble selain menyediakan manfaat dengan mempermudah akses informasi terhadap topik yang sedang diminati seseorang, terdapat ancaman yang sering tidak disadari oleh pengguna. Dibalik kegunaannya sebagai penyedia informasi yang sesuai dengan minat penggunanya, terdapat ancaman yang dapat menghambat distribusi informasi terhadap seseorang.

Algoritma yang terdapat pada fitur filter bubble dapat membuat pola pikir pengguna terbiasa dimanjakan dengan informasi yang diminati dan membuatnya nyaman. Kondisi ini dapat membuat seorang individu menutup mata akan adanya informasi lain selain topik yang diminatinya.

Filter bubble secara tidak langsung akan membuat batasan terhadap informasi yang disampaikan menuju pengguna. Hal ini dapat mempengaruhi kebebasan berpikir yang dimiliki setiap individu. Kebebasan berpikir yang dibatasi akan menghambat proses perkembangan yang dimiliki individu karena kebebasan berpikir memiliki manfaat untuk membuat individu semakin kreatif dan rasional dalam keberlangsungan hidupnya.

Filter bubble pada dasarnya dapat memudarkan rasa kemandirian dalam berpikir yang dimiliki seorang individu. Hal ini dapat diakibatkan oleh cakupan filter yang menyebabkan kurangnya variasi informasi yang diterima oleh pengguna.

Post Truth

Filter bubble masih memiliki banyak dampak negatif terlebih jika berkolaborasi dengan hal negatif yang terdapat di jaringan internet. Post truth akan semakin mudah tersebar jika berkolaborasi dengan filter bubble. Post trust secara umum dapat diartikan sebagai kebohongan yang dibungkus dengan bayang-bayang kebenaran. 

Post truth yang tersebar di jaringan internet tidak dapat dikontrol dengan mudah. Setiap orang dapat membuat unggahan di internet seperti sosial media dengan mudah. Walau teknologi kecerdasan buatan yang semakin berkembang mulai dapat memberantas berita bohong, masih terdapat banyak celah bagi seseorang untuk membuat berita bohong.

Dengan sifat filter bubble yang menyediakan prediksi topik yang sedang diminati seseorang, terdapat kemungkinan bahwa berita bohong juga akan direkomendasikan terhadap pengguna internet. Fenomena ini dapat dicontohkan dengan adanya notifikasi pelangsing badan instan tanpa olahraga yang direkomendasikan melalui notifikasi maupun media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun