Waktu kecil, saya punya pengalaman dimarahi orangtua saya karena makanan saya sisa. Saya disuruh menghabiskan sampai tersisa duri dan tulang-tulang dari lauk yang disediakan. Bahkan, nasi yang tidak sengaja terjatuh dari piring dan mulut harus saya makan supaya tidak ada yang terbuang.Â
Dalam ajaran Gereja Katolik diajarkan bahwa makan secukupnya tanpa sisa merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah yang telah memberi kita makanan.Â
Paus Fransiskus sangat menentang membuang makanan sisa. Beliau mengatakan bahwa membuang makanan sama dengan mencuri dari orang miskin yang kelaparan. Paus mengajak kita hidup hemat, menghargai berkat makanan, dan berbagi kepada orang lain yang membutuhkan.
Baca juga:Â Body Positivity vs Standar Penampilan Tubuh: Mana Yang Tepat?
Makan tidak berlebihan itu wujud menghargai berkat, menghindari pemborosan, dan menolong sesama lewat jalan berbagi, mengikuti teladan Yesus yang memberi makan orang miskin.Â
Dengan kata lain, makan tanpa sisa artinya juga menjaga solidaritas pada sesama ciptaan Tuhan, menghindari kerakusan dan pemborosan. Makan cukup dan tanpa sisa itu bukan cuma baik untuk kesehatan tapi juga keren banget buat lingkungan dan umat manusia, kan? ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI