Pada awalnya, saya biasa menyajikan kopi ini menggunakan air dari dispenser yang notabene panasnya konon hanya 80C.
Ketika diseduh dalam suhu kurang dari 100< aromanya dipastikan kurang nikmat. Ketika diminum, rasanya tidak begitu enak.
Akhirnya saya pun membuangnya.Â
Akhirnya, pengetahuan menyajikan kopi sachet ini  saya dapatka ketika berkunjung ke rumah ibu. Ketika saya ditawari kopi oleh ibu,  Saya teringat dengan persediaan kopi sachet di dalam tas saya. Ketika Ibu saya memasukkan kopi sachet saya ke dalam air putih yang sedang mendidih, wanginya mulai menggugah hidup.Â
Sekitar 2-3 menit kemudian, kopi itu segera dituang ke dalam cangkir. Wanginya sedap. Ternyata, kopi yang nikmat bisa didapatkan dengan cara penyajian yang tepat. Buat saya, ini pengetahuan penting. Tidak semua kopi sachet diperlakukan sama. Ada kopi yang cukup diseduh air panas biasa saja sudah memberikan rasa yang enak.
Nah, pembaca, dari sekian banyak kopi sachet lokal, mana yang jadi andalanmu setiap hari? Apakah karena rasanya, harganya, atau kenangan di balik setiap tegukan? Mungkin kamu bisa memberi rekomendasi kopi sachet lokal di daerah tertentu yang Anda kenal. Rasanya kita perlu mencoba.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI