Bisnis Rumahan: Ide Mengubah Hobi Menjadi Sumber Penghasilan Tambahan

Bisnis rumahan (home bussines) kini semakin diminati banyak orang. Bisnis ini diminati terutama karena waktu menjalankannya termasuk fleksibel. Selain itu, modal yang digunakan relatif terjangkau, dan peluang pasarnya terus berkembang. 

Saya sendiri tidak merasa memiliki bisnis di rumah, tetapi saya membantu usaha rumahan yang dikelola oleh isteri yang kebetulan hobi memasak. Bisnis sederhana ini bergerak dalam usaha kuliner yaitu menerima pesanan makanan jadi untuk berbagai kegiatan. 

Tren hidup yang sehat mendorong permintaan katering sehat. Isteri saya menangkap dan memanfaatkan situasi ini. Biasanya permintaan makanan sehat dilakukan oleh orang-orang yang membutuhkan menu diet. Permintaan makanan sehat biasanya berbentuk rebus atau kukus yang berupaya menghindari lemak jenuh dalam kandungan makanan mereka. 

Ada juga para vegetarian yang membutuhkan makanan sehat untuk mendukung kebiasaan makan sehat mereka. Pesanan makanan biasanya tidak jauh dari menu sayuran segara dan olahannya yang sehat.

Usaha ini juga melayani permintaan aneka kue basah tradisonal dan makanan siap saji dalam kotak untuk kegiatan-kegiatan dan pertemuan dengan variasi menu dan harga. 

Pada awalnya, target pasar hanya seputar pertemanan. Secara bertahap, pasarnya semakin luas ke circle pertemanan lainnya atau teman dari teman, karyawan, bahkan ibu hamil.

Pola layanan saat ini sudah lebih mudah dengan adanya jasa pengiriman secara online. Promosi yang dilakukan belum terlalu luas ke media sosial mengingat sumber daya yang masih terbatas dan menjaga kualitas pesanan. 

Sebenarnya bisnis rumahan ini tidak terencana. Semula bisnis ini dilakukan untuk menambah pemasukan keuangan untuk dapur dan rumah tangga. Namun, ide bisnis ini semakin nyaman dilakukan karena beberapa keuntungan.

Kami tidak memerlukan tempat usaha apalagi sampai mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya sewa tempat. Dalam hal ini, kami mengupayakan pengeluaran seminim mungkin dengan menekan biaya operasional lebih rendah.

Baca juga: Tabungan Emas Pegadaian: Cara Cerdas Mengamankan Finansial di Masa Depan