Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Penjual Es Keliling

3 Februari 2024   23:16 Diperbarui: 4 Februari 2024   22:24 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi:,sumber: berbaginews.com

Ada seorang penjual es keliling bernama Ludi. Ia tinggal di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hijaunya sawah dan gunung yang menjulang. Ludi adalah pria paruh baya yang ramah dan penuh semangat. Setiap pagi, dia akan mempersiapkan sekeranjang es yang diisi dengan berbagai rasa yang segar dan lezat.

Ludi memulai hari-harinya dengan membunyikan lonceng kecil di depan rumahnya, memanggil anak-anak dan penduduk desa untuk datang kepadanya. Dia senang melihat senyum ceria di wajah para pelanggannya setiap kali dia tiba dengan keranjang es di punggungnya.

      Baca juga: Cerita Senja

Setiap kali Ludi melewati jalan-jalan desa, dia selalu berhenti di depan rumah anak-anak kecil yang bermain di halaman. Dengan senyuman hangat, dia akan menawarkan es kepada mereka dengan harga yang terjangkau. Anak-anak pun bahagia mendapatkan es kesukaan mereka, dan Ludi merasa gembira melihat keceriaan mereka.

Namun, suatu hari, cuaca tiba-tiba berubah. Angin kencang dan awan gelap menggantikan sinar matahari. Ludi merasa prihatin karena esnya akan cepat meleleh. Namun, tanpa ragu, dia tetap melanjutkan perjalanannya.

Ketika hujan mulai turun deras, Ludi mencari tempat berteduh di dekat sebuah pohon besar. Dia berpikir untuk pulang, tapi melihat sekelompok anak-anak kecil yang berlindung di bawah atap rumah mereka. Tanpa ragu, Ludi menghampiri mereka dan menawarkan es dengan senyuman.

"Mas Ludi, kenapa jualan es di hujan?" tanya salah satu anak.

Ludi tersenyum, "Karena es ini bisa menghangatkan hati kita meskipun cuaca dingin, Nak."

         Baca juga: Penantian di Stasiun

Anak-anak itu tertawa dan menerima es dari Ludi. Meskipun basah kuyup karena hujan, keceriaan mereka tidak pudar. Ludi menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari sinar matahari, tetapi juga dari kebaikan dan kehangatan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun