di saku kirinya terselip kartu tanda miskinmu.
di saku kanannya kutemukan uang seratus ribu.
Jokpin tidak pernah berhenti menggoda dengan kecengengan, kenakalan, kekonyolan, kata umpatan, dengan menumpuk-numpuk makna sembari menciprat-cipratkan imajinasi tanpa henti. Sampeyan yang menyukai puisi Sapardi, pasti akan menyenangi pula puisi Jokpin, bahkan lebih segar dengan lentingan-lentingan logika yang terasa janggal – justru membikin sampeyan terpingkal-pingkal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI