Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inilah 10 Kesalahan Manajer Perusahaan yang Dapat Menghambat Tujuan Berbisnis

3 April 2021   07:56 Diperbarui: 5 April 2021   04:37 2732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manajer| Sumber: www.freepik.com via sonora.id

Manajer yang baik semestinya mampu menyusun rencana kerja departemen yang dipimpinnya. Biasanya perusahaan hanya memberikan panduan secara umum mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Namun, manajer yang menerjemahkan secara detail dalam bentuk rencana kerja. 

Tanpa rencana kerja akan kehilangan arah dan sulit mencapai kinerja yang baik.

#2. Sistem tidak berjalan

Sistem penting untuk meringankan beban manajer. Dengan sistem manajer tidak perlu pasang telinga dan mata sepanjang jam kerja. Misalnya terlambat absensi dikenakan denda, membuat laporan setiap usai mengerjakan tugas dan sebagainya. 

Adanya sistem akan melatih karyawan bekerja berdasarkan inisiatif bukan perintah semata.

#3. Kurangnya pengawasan

Manajer jangan percaya seratus persen atas kerja karyawan. Namun, manajer hendaknya memberikan pengawasan kepada supervisor dan karyawan. 

Pengawasan sebagai bentuk perhatian kepada bawahan. Sebaliknya karyawan merasa nyaman jika diperhatikan oleh atasan.

#4. Tidak melakukan evaluasi

Evaluasi yang dilakukan manajer bisa harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan, disesuaikan dengan bisnisnya. Evaluasi dapat berupa kuantitatif dan kualitatif.

Evaluasi kuantitatif untuk menghitung kuantitas kinerja secara terukur, misalnya berapa banyak produksi yang dihasilkan atau berapa volume penjualan. 

Sedangkan evaluasi kualitatif adalah evaluasi berdasarkan kualitas seseorang. Karena tidak terukur manajer bisa membuat evaluasi 360 derajat, dengan menanyakan kepada karyawan pada departemen lain yang menjalin kerja sama.

#5. Tidak ada pengembangan

Karyawan membutuhkan pengembangan diri. Dengan banyaknya karyawan yang ahli akan memudahkan organisasi mencapai tujuan. 

Pengembangan diri bisa melalui pelatihan baik dari dalam perusahaan atau luar perusahaan. Akan lebih baik manajer juga dapat mentransfer pengetahuan kepada tim secara berkala.

#6. Takut mengambil keputusan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun