Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Bela Jokowi dan Ragukan AHY

27 Februari 2021   11:28 Diperbarui: 27 Februari 2021   15:12 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo-SBY dan AHY (Kolase Tribun Jabar (Instagram/jokowi/agusyudhoyono dan demokrat.or.id)

Bahkan SBY menyebut mereka adalah para pejabat yang memiliki integritas dan tidak mengetahui adanya gerakan kudeta.

Namun SBY tidak mengubah sikap partai yang menuding Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko terlibat dalam upaya kudeta tersebut, walaupun telah dibantah olehnya.

Dengan adanya campur tangan SBY berarti telah memperingan AHY dalam mengatasi permasalahan internal partai.

Apabila ia melakukan konsolidasi organisasi dan partai menjadi solid baik di tingkat pengurus pusat dan daerah, maka tidak perlu khawatir adanya upaya kudeta dari luar.

Toh semua sudah diatur oleh AD/ART PD bahwa pergantian Ketua Umum sebelum masa jabatan berakhir hanya dapat dilakukan melalui Kongres Luar Biasa (KLB).

Dalam KLB diatur pada bab IX pasal 100 Anggaran Dasar PD ayat 3 yaitu KLB dapat digelar atas permintaan Majelis Tinggi partai. KLB juga bisa diusulkan sekurang-kurangnya 2/3 jumlah DPD dan 1/2 jumlah DPC.

Selanjutnya KLB harus diusulkan dengan alasan yang jelas dan penyelenggaraan KLB dilakukan oleh pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.

Bagaimanapun juga AHY sedang diuji kapasitasnya sebagai seorang pemimpin partai, jika ia gagal kemungkinan kariernya sebagai politikus meredup.

Untuk itulah sang ayahanda mempunyai beban moral dan harus turun gunung untuk membantu putra sulungnya yang tampak kedodoran menghadapi ulah para senior partai yang penuh trik dan intrik.

SBY ingin pengaderan terhadap putranya berjalan mulus, syukur-syukur dapat mengikuti jejak presiden pertama Soekarno yang melahirkan seorang presiden, Megawati Soekarno Putri. (KB)

Rujukan:

1. Merdeka.com

2. Tribunnews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun