Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kiat Menghadapi Krisis, Saat Penghasilan Menipis

14 Juli 2020   09:03 Diperbarui: 17 Januari 2021   12:12 1623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap bertahan di tengah krisis dengan menerapkan hidup bijaksana | Foto: Nathan Cowley dari Pexels

"Bila kita mencari uang, kita akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika kita mengutamakan pelayanan yang baik, maka kitalah yang akan dicari uang" -Mario Teguh.

Demikian quote Mario Teguh motivator kondang yang telah menginspirasi banyak orang, penulis setuju dengan pendapat itu, bila kita mencari uang maka kita dipaksa untuk mengupayakan (berusaha) melayani dengan baik, sebaliknya kalau kita mengutamakan (menjadikan yang lebih penting) pelayanan, maka kitalah yang akan dicari uang.

Singkatnya kalau kita mengejar uang, maka uang itu akan lari, tetapi kalau kita bekerja dengan baik sebagai fokus hidup kita, maka uang akan mengejar kita. 

Uang begitu obyektif dan punya independen ia mau ke mana saja tanpa diskriminasi, ia akan menghampiri orang yang mau bekerja keras dan jujur, sebaliknya ia akan berpaling pada orang yang malas dan tidak jujur.

Ia juga menurut akan di kemanakan dan tidak akan protes ketika si pemilik menghambur-hamburkan uang, ia akan menurut kalau disimpan di kantor bank entah berapa pun lamanya. 

Uang bisa mempererat persahabatan, namun uang juga dapat menjadi pemicu permusuhan, bahkan hanya karena faktor ini orang bisa tega menghabisi sesama.

Di tengah-tengah krisis tahun 2020 ini tidak sedikit orang yang dibuat pening, bagi karyawan harus menerima kenyataan gaji di potong, bekerja secara shift dan dibayar secara proporsional, di PHK bahkan di rumah-kan tanpa kompensasi dari perusahaan. 

Para pengusaha harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar cicilan bank dan merestrukturisasi pinjaman karena pemasukan turun drastis.

Di dalam realitas kehidupan badai krisis itu akan selalu ada entah faktor alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, tsunami atau krisis ekonomi, keamanan, konflik sosial, kekacauan politik, dan seperti saat ini krisis karena faktor kesehatan yang merembet ke krisis ekonomi. 

Hanya saja waktunya yang kita tidak dapat diprediksi apakah krisis bisa cepat atau lambat, ataukah mungkin ada semacam siklus yang beraturan.

Manakala kita sedang mengalami krisis seperti ini kita menjadi sadar dan bertanya "mengapa saya tidak menabung?", "mengapa saya dulu pinjam uang di bank?" Dan sebagainya, nasi sudah menjadi bubur, yang ada bagaimana kita dapat keluar dari belenggu krisis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun