Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wajib Dibaca Marketing: Mengenal Perilaku Konsumen

19 April 2020   07:22 Diperbarui: 14 Januari 2021   11:03 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Pexels.com

Abraham Maslow mengedepankan hierarki kebutuhannya pada tahun 1943, mengirimkan efek riuh melalui seluruh komunitas psikologis. Di bawah teorinya, orang bertindak untuk memenuhi kebutuhan mereka berdasarkan sistem prioritas lima bagian.

Kebutuhan meliputi, dalam urutan kepentingan: physiological  needs, safety needs, love & belonging needs, esteem needs dan actualization needs.

Sekolah bisnis dan kelas pemasaran mengadaptasi teori Maslow untuk menjelaskan kebutuhan untuk menyesuaikan pesan pemasaran kepada konsumen dengan cara tertentu.

Marketing campaign yang sukses tidak hanya membawa kesadaran pada suatu produk tetapi juga membangun tempatnya di suatu tempat berdasarkan hierarki kebutuhan.

Konsumen termotivasi untuk memprioritaskan pembelian pada dasar hierarki, sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk menyusun pesan yang menanamkan rasa kebutuhan atau urgensi pada konsumen.

Pemasar dapat menggunakan teori motivasi kebutuhan dengan sangat efektif dengan menciptakan kebutuhan buatan bagi konsumen.

Theory of Hawkins Stern Impulse Buying

Sementara banyak teori perilaku konsumen fokus pada tindakan rasional, Hawkins Stern sangat percaya pada gagasan perilaku impulsif. Stern berpendapat bahwa impuls/rangsangan pembelian yang tiba-tiba cocok dengan keputusan pembelian rasional untuk melukiskan gambaran lengkap dari konsumen rata-rata.

Pembelian impulsif sebagian besar didorong oleh rangsangan eksternal dan hampir tidak memiliki hubungan dengan pengambilan keputusan tradisional.

Stern membuat empat kategori pembelian impulsif.

1. Pembelian impuls murni, seperti display permen, minuman dan snack di dekat kasir supermarket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun