Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Fenomena Dualisme Magnet Urbanisasi Pasca Lebaran dan Dampak Gentrifikasi di Jakarta: Peluang atau Masalah?

11 April 2024   06:43 Diperbarui: 12 April 2024   06:58 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi urbanisasi Jakarta (sumber: kompas.id)

Oleh: Krisanti_kazan

Melansir dari jurnal.ugm.ac.id oleh Rahadian Ranakamuksa Candiwidoro, "Setelah kembalinya Ibukota Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta pada tahun 1949, kehidupan kota Jakarta berubah drastis. Telah terjadi pertumbuhan penduduk secara signifikan yang diakibatkan oleh perpindahan penduduk secara massal (urbanisasi) di Jakarta yang datang dari wilayah luar Jakarta. Para pendatang ini datang ke Jakarta untuk mencari kehidupan yang lebih layak karena Jakarta dianggap sebagai sebuah kota harapan. Periode 1949 hingga 1970 adalah periode yang penting untuk melihat betapa krusialnya pengaruh kedatangan para pendatang dalam membangun kota Jakarta sebagai sebuah kota metropolitan seperti sekarang ini".

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari luar kota/desa ke kota. Biasanya orang yang melakukan urbanisasi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Urbanisasi merupakan salah satu jenis interaksi wilayah yang paling sering dijumpai. Urbanisasi pasca lebaran merujuk pada perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan setelah perayaan Idul Fitri atau Lebaran.

Fenomena ini sering terjadi di banyak negara dengan mayoritas penduduk muslim, di mana orang-orang kembali ke kota setelah menghabiskan waktu bersama keluarga dan merayakan Hari Raya di kampung halaman.

Faktor pendorong terjadinya urbanisasi antara lain kemiskinan yang terjadi di desa. Hal ini diakibatkan dari pembagian tanah warisan yang makin menyempit serta lapangan pekerjaan yang terbatas.

Urbanisasi pasca lebaran dapat memiliki dampak positif maupun negatif. Di satu sisi, ini bisa membawa pertumbuhan ekonomi bagi kota dengan meningkatnya jumlah penduduk dan konsumen.

Namun, di sisi lain, juga bisa menimbulkan tekanan pada infrastruktur kota, meningkatkan persaingan pekerjaan, dan menghasilkan masalah sosial seperti kemiskinan perkotaan dan kesenjangan ekonomi. Fenomena tersebut diidentikkan dengan gentrifikasi. 

Apa itu gentrifikasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gentrifikasi diartikan sebagai perpindahan penduduk kelas ekonomi menengah ke wilayah yang buruk keadaannya atau baru saja diperbaiki dan dipermodern.

Kata gentri dalam istilah itu merujuk pada fenomena serupa di Inggris yang mengacu pada kaum kelas atas di negara tersebut, dilansir dari laman Vogue. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun