Halo, saya Kris dari Bank Sampah Induk (BSI) Salatiga. Sehari-hari, kami mendampingi Pengurus Bank Sampah Unit (BSU) dalma memilah sampah, menabung hasilnya, dan membangun kesadaran lingkungan. Tapi ada satu hal yang jujur membuat kami terkejut sekaligus bangga: ternyata sampah yang dikumpulkan warga bisa berubah jadi.. tabungan emas di Pegadaian Digital.
Ya, benar. Inilah cara Pegadaian mengayomi wong cilik: dengan memberi akses investasi emas yang aman, mudah, dan terjangkau: bahkan mulai dari Rp 10.000 saja
Awal Sampah di Salatiga menjadi Tabungan Emas
Lewat pendampingan FORSEPSI dan PT Pegadaian, BSI Salatiga belajar banyak soal literasi keuangan. Kami tidak hanya bicara soal bagaimana sampah dikelola, tapi juga bagaimana hasilnya bisa menyejahterakan anggota.
Pernah, dalam sebulan, kami berhasil mengadakan 14 kali edukasi yang menjangkau 1.143 orang. Dari ribuan orang itu, hasilnya luar biasa: 100 orang langsung membuka Tabungan Emas melalui Voucher khusus Nasabah Bank Sampah.
Cara membuka tabungan emas pun begitu mudah:
- Kami cukup menghubungi CP Pegadaian Salatiga Selatan via WhatsApp, lalu langsung dipandu untuk membukakan rekening tabungan emas bagi nasabah baru
- Selanjutnya, top-up tabungan emas bisa dilakukan lewat App Agen Pegadaian
- Catatan setoran sampah pun secara otomatis tersimpan di App Pegadaian Peduli, sehingga semuanya transparan dan serba terukur
Suara dari Nasabah Kami
"Awalnya saya pikir menabung emas itu mahal. Ternyata lewat Bank Sampah, saya bisa menabung emas dengan Rp 10.000 saja. Sekarang, setiap kali setor sampah, rasanya lega.. karena bukan cuma bantu lingkungan, tapi juga menambah aset masa depan" - Ibu A, nasabah BSI Salatiga
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!