Mohon tunggu...
Kristanto Irawan Putra
Kristanto Irawan Putra Mohon Tunggu... Plastic Waste & Circular Economy Specialist

UNIKA Program Magister Lingkungan dan Perkotaan l SMA TN Angkatan XVIII l Direktur Bank Sampah Induk Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pameran seperti ARTJOG, tapi di Banda Neira: Citarasa Presentasi Hasil Kerja KKN-PPM UGM di Maluku Tengah

1 Agustus 2025   19:15 Diperbarui: 1 Agustus 2025   20:57 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instalasi Seni "Menenun Isu, Merajut Jantung Nusantara" di dalam Pameran Hasil Karya KKN-PPM UGM di Banda Neira, Maluku Tengah

Pulau Neira atau Banda Neira adalah pulau utama di Gugus Pulau Banda. Pada tulisan sebelumnya, saya mencitrakan Banda Neira sebagai gugus pulau di Indonesia yang memiliki keindahan alam dan sejarah luar biasa, tetapi terlupakan oleh Indonesia (https://www.kompasiana.com/kris_sal3/68850c7b34777c114e669342/banda-di-maluku-tengah-gugus-pulau-penting-yang-terlupakan-oleh-indonesia).  Hari ini, Presentasi Hasil Kerja dari Mahasiswa-mahasiswa KKN-PPM dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengingatkan saya untuk menyematkan identitas tambahan "kekayaan sosial budaya" pada gugus pulau yang secara administrasi masuk ke Kabupaten Maluku Tengah ini. 

Tentu para pembaca masih ingat, sebulan yang lalu ada Mahasiswa KKN-PPM dari UGM yang mengalami nasib tidak beruntung di Kabupaten Maluku Tenggara https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-berduka-atas-wafatnya-2-mahasiswa-kkn-ppm-di-maluku-tenggara. Program KKN-PPM UGM sepertinya memang mencari tempat di seluruh pelosok nusantara ini, dan hal ini menurut saya sangat istimewa. Program pembelajaran pengabdian masyarakat tampak tidak setengah-setengah, karena para mahasiswa ini didorong dan untuk tinggal, sehingga lebih mengenal, mampu menganalisis, dan dapat memberikan saran/masukan terkait perbaikan yang relevan terhadap kondisi peradaban di Indonesia Timur. Siapa yang pernah menyangka bahwa Mahasiswa dari Jawa akan pergi bertandang ke Pulau-pulau di Lautan Banda?

Singkat cerita, Mahasiswa KKN-PPM UGM ini telah tinggal di rumah-rumah Mama piara selama 50 hari. Kelompok mahasiswa yang menamakan dirinya sebagai Neira Basudara ini membagi bidang pengabdiannya setidaknya ke dalam 7 sub-bidang, yaitu (i) Pendidikan Kontekstual, (ii) Perkebunan Pala, (iii) Geologi Gunung Api Banda, (iv) Rumah Tahanan Politik, (v) Perikanan, (vi) Transportasi Kelautan, dan (vii) Penataan Kawasan dan Lingkungan. Kelompok-kelompok sub-bidang pengabdian ini menggunakan metode riset partisipatif, sehingga mampu menghasilkan data dan analisis yang sangat baik, karena juga telah melalui proses diskusi komunitas praktis Community of Practice (CoP). Saya beruntung karena boleh menikmati ringkasan cerita sosial budaya Banda yang lengkap dari kelompok-kelompok ini. Pendengar yang hadir akan mendapatkan Pengetahuan tentang Banda di antaranya tentang kegiatan edukasi di komunitas Generasi Warna Warni (GWW), Kaldera dari Gunung Api dan Potensi pengembangannya sebagai Wisata Geopark, dan pengetahuan tentang masih adanya kawasan permukiman kumuh di Negeri Nusantara, Dwiwarna, Kampung Baru, dan Rajawali. Pengetahuan yang disebutkan terakhir tentunya menjadi hal yang paling menarik bagi saya, karena berhubungan erat dengan bidang yang saya tekuni: pengelolaan sampah. Decak kagum mesti saya ungkapkan pada kelompok KKN-PPM UGM ini: Mereka tidak hanya melakukan observasi, tetapi juga terlibat aktif dalam mendampingi sebuah negeri dalam Proses penyusunan Peraturan Negeri tentang Pengelolaan Sampah. Peraturan Negeri adalah sebuah hal yang rasa-rasanya belum terpikirkan ketika saya masih seusia mereka.

Usai presentasi, Kelompok Neira Basudara ini membuka Pameran hasil karya di Gedung OK Makatita. Seperti judul tulisan ini: Pameran alam, sejarah, dan sosial budaya dari data-data yang mereka kumpulkan selama Masa KKN-PPM ini berhasil dibungkus dalam balutan seni layaknya Pameran ARTJOG di Yogyakarta. Menekankan konsep Living Museum: Foto alam, foto sejarah, foto masa kini, tersaji dalam sentuhan seni yang dibubuhi bumbu tulisan dengan rima yang menggugah hati pembaca. Tak sampai di situ, pameran ini pun menyajikan pojok instalasi seni, di antaranya adalah sebuah peta dengan titik-titik isu yang selama ini merajut jantung kehidupan sosial budaya Warga Banda Neira. Saya pun menikmati instalasi seni lainnya, yaitu sebuah papan bertuliskan "Mimpimu untuk Banda". Papan ini menjadi sebuah media yang mengajak pengunjung ikut hanyut dalam perasaan emosional untuk ikut menuliskan mimpi dan harapannya terhadap Kepulauan Banda. 

Pameran seperti ARTJOG, tapi di Banda Neira

Menurut saya, pesan yang ingin disampaikan para mahasiswa ini benar-benar sampai, mencapai hati dan pikiran pengunjung. Hal ini disebabkan karena sentuhan citarasa ARTJOG mampu menyeimbangkan logika pemikiran otak kiri dengan seni kreativitas otak kanan manusia. Filosofi dari Jogja di pameran ini semakin memperkaya sosial budaya yang ada di Banda. Pameran ini akan sangat menarik untuk dikunjungi siapa saja, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing, usia remaja ke atas. Tak butuh waktu lama, pengunjung akan dengan cepat menyerap pelajaran kekayaan alam, sejarah, dan sosial budaya yang ada di Banda.  Pameran ini masih akan berlangsung mulai tanggal 1 - 4 Agustus 2025 nanti, pastikan kamu tidak melewatkannya ya!

Terima kasih UGM, terima kasih Kelompok Neira Basudara: KKN-PPM UGM di Banda Neira Maluku Tengah, dan terima kasih pada Warga Banda Neira yang selama ini telah merawat dan menjaga keindahan dan kekayaan milik bangsa ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun