Untuk itu, curhat kepada GN tidak ada kegunaannya secara politik saat ini. Itu tidak membuat aman dan tentram sama sekali. Sebaliknya, langkah yang paling realistis bagi masyarakat saat ini adalah percaya kepada aparat keamanan dan bekerjasama bahu-membahu dengan mereka untuk mengantisipasi keamanan masyarakat ke depan.
Terlepas dari motif politik di atas, kita harus sadar bahwa yang mengalami kekerasan itu tidak hanya pemuka agama Islam saja. Beberapa waktu lalu, kita tentu ingat bahwa Bikhu juga mengalami persekusi. Kemudian, tak selang lama pastur juga dibacok saat memimpin ibadah misa.
Hal ini artinya tidak hanya umat Islam saja yang sedang dilemahkan. Umat agama lain juga mengalami hal yang sama.
Hal tersebut diduga dilakukan untuk mengadu domba antar umat beragama. Tujuannya agar terjadi gesekan, saling curiga, dan perseteruan diantara masyarakat. Di saat itulah, persatuan dan kesatuan bangsa dan negara berada di titik nadir.
Oleh karena itu, kita sebaiknya sadar dan mawas diri agar tidak terpengaruh oleh pesan-pesan yang provokatif untuk mengadudomba satu sama lain. Salah satunya seperti adanya gambar meme di atas.
Jangan sampai kita terpengaruh oleh propaganda seperti itu. Sebaliknya, mari kita kuatkan gaung semangat Bhinneka Tunggal Ika untuk Indonesia yang aman dan damai kepada seluruh lapisan masyarakat.