Mohon tunggu...
Karen Kamal
Karen Kamal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Nama saya Karen Kamal dan saya seorang pelajar yang sedang bergelut dalam industri start-up. Sehari-hari saya habiskan pergi ke kampus, les, dan browsing sambil ditemani secangkir kopi. Kontak saya : hello@karenkamal.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Generik Porter yang terlupakan

2 Februari 2012   12:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:09 3686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hal yang umum lagi jika seorang pemasar ingin mencapai keberhasilan dalam dunia bisnis, maka ia harus mempertimbangkan segala macam aspek untuk meningkatkan performanya yang salah satunya biasa dikenal sebagai keunggulan kompetitif (competitive advantage). Keunggulan kompetitif sendiri merupakan salah satu strategi yang paling efektif yang telah dikemukakan oleh Michael Porter pada tahun 1985. Sungguh beruntung kita mengenal seorang Porter ini karena ia telah menemukan teori yang cukup mudah dipahami walau terkadang jauh lebih sulit saat dijalankan. Namun pada saat seorang pemasar menemukan dirinya sulit untuk memutuskan strategi mana yang harus ditempuh, maka ia dapat menggunakan strategi generik Porter. Saya yakin banyak dari kita yang bercimpung di dunia pemasaran (marketing) pasti pernah mendengar atau mempelajari strategi generik Porter yang satu ini namun seringkali kita lupa keberadaannya karena perhatian kita dicuri oleh hal lain. Coba luangkan beberapa saat untuk mengingat kembali strategi ini. 1. Cost Leadership : pemasar menempatkan diri (produk dan usahanya) untuk mencapai posisi sebagai produsen yang efisien dalam penggunaan biaya (cost efficiency) sehingga dapat menetapkan harga jual yang lebih rendah ketimbang pesaingnya dan dapat memperoleh pangsa pasar yang lebih luas. 2. Differentiation : pemasar mengembangkan produknya sedemikian rupa sehingga konsumen dapat memperoleh nilai (value) lebih dari produk. Dalam prosesnya, pemasar akan lebih memperhatikan kualitas produk dan inovasi yang berkelanjutan. 3. Focus : pemasar fokus terhadap segmen tertentu (seringkali segmen kecil) namun secara efektif dan efisien memenuhi kebutuhan dan keinginan segmen dan berhasil meningkatkan kepuasan secara optimal. Jika Anda memperhatikan gambar di atas lebih seksama, maka Anda akan melihat kata "Stuck in the middle" di tengah. Frase tersebut menunjukkan posisi pemasar yang tidak mampu memutuskan strategi mana yang akan digunakan dalam menjalankan bisnisnya dan akhirnya malah menghabiskan sumber daya (waktu, uang, dan lainnya) secara tidak efisien dan efektif. Seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan terus berlangsung, pertumbuhan ekonomi dan pasar juga terus berlanjut. Banyak pemasar tidak lagi menghiraukan strategi generik Porter, padahal sesungguhnya apabila pemasar mau meluangkan waktunya lebih banyak untuk mendalami strategi tersebut, maka ia akan memahami penggunaannya lebih jauh. Sebuah jurnal bisnis berjudul "Marketing strategy selection, marketing metrics, and firm performance" yang ditulis pada tahun 2010 oleh Debra Zahay dan Abbie Griffin di Amerika, mengungkapkan ternyata strategi generik Porter ini masih relevan untuk situasi perekonomian hari ini. Di dalam jurnal ini disimpulkan bahwa untuk menghadapi perekonomian dan pasar yang terus bertumbuh pesat ini, maka penggunaan strategi generik Porter yang paling efektif adalah pemasar menggabungkan strategi Cost Leadership dan Differentiation secara bersamaan.

1328184107183670152
1328184107183670152
Jika Anda adalah seorang pemasar yang masih kesulitan menentukan posisi Anda dalam pasar atau yang kita sebut "Stuck in the middle," sebaiknya Anda sesegera mungkin memindahkan kaki dan mengajak seluruh tim bisnis untuk bekerja sama dan membawa bisnis Anda ke arah yang lebih pasti yaitu dengan memotong kegiatan yang tidak efisien (yang menghabiskan sumber daya yang Anda miliki) dan lakukan inovasi. Pasar di Indonesia ini adalah suatu peluang yang sangat besar untuk menerapkan strategi ini karena kita sudah memiliki semua "bumbu dalam resep" untuk mengembangkan bisnis yang berhasil. Negara Indonesia memiliki pasar yang sangat luas, perekonomian yang terus bertumbuh ke arah yang lebih baik, kita memiliki sumber daya alam yang sangat kaya (namun masih dimanfaatkan oleh pihak asing), dan Indonesia memiliki generasi muda, sumber daya manusia yang ke depannya akan membawa Indonesia kepada kemakmuran.

Semoga artikel singkat ini bermanfaat.

-Karen Kamal-

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun