Mohon tunggu...
Fitriah Ismail
Fitriah Ismail Mohon Tunggu... Calon Pegawai Negeri Sipil

Hobi berenang suka membaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun ASN Tangguh melalui Wawasan Kebangsaan, Bela Negara,

15 September 2025   20:00 Diperbarui: 15 September 2025   19:22 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai garda depan birokrasi, ASN harus sigap dalam menghadapi tantangan ini. Bela negara dalam arti praktis bisa diwujudkan melalui kedisiplinan kerja, tanggung jawab dalam melayani masyarakat, dan kemampuan adaptasi terhadap teknologi baru. Pandemi Covid-19 menjadi contoh nyata: ASN di berbagai bidang dituntut bekerja ekstra untuk memastikan pelayanan kesehatan, distribusi bantuan, serta komunikasi publik tetap berjalan di tengah keterbatasan. Inilah bukti bahwa bela negara dapat terwujud melalui pengabdian yang konsisten dan tulus.

Analisis Isu Kontemporer

Isu kontemporer adalah tantangan mutakhir yang muncul akibat dinamika global maupun nasional. Bagi ASN, kepekaan terhadap isu kontemporer merupakan kunci agar pelayanan publik tetap relevan dan adaptif.

Pada tingkat global, isu seperti perubahan iklim, transformasi digital, perang dagang, serta perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) sangat memengaruhi arah kebijakan negara. ASN dituntut untuk tidak gagap teknologi, melainkan mampu memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pelayanan.

Sementara itu, pada tingkat nasional, masalah klasik seperti korupsi, radikalisme, narkoba, dan krisis kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi masih menjadi pekerjaan rumah besar. ASN sering dipandang lamban, birokratis, dan tidak responsif terhadap kebutuhan rakyat. Padahal, era modern menuntut pelayanan yang cepat, transparan, dan inovatif.

Untuk menjawab tantangan ini, penguatan modal insani menjadi penting. Modal insani meliputi kecerdasan intelektual, emosional, sosial, moral, hingga ketahanan fisik. ASN yang memiliki keseimbangan modal insani akan lebih mampu menghadapi tekanan kerja, berkolaborasi dengan masyarakat, serta menghasilkan inovasi yang bermanfaat.

Lebih dari itu, ASN juga harus mengembangkan keterampilan berpikir kritis (critical thinking) dan pemecahan masalah (problem solving). Dengan begitu, setiap kebijakan dan layanan publik yang dirancang tidak hanya reaktif, tetapi juga antisipatif terhadap dinamika yang terus berkembang.

Kesiapsiagaan Bela Negara

Kesiapsiagaan bela negara adalah sikap siap sedia, baik secara fisik, mental, maupun sosial, untuk menghadapi berbagai situasi yang mengancam keberlangsungan bangsa. Kesiapsiagaan ini tidak hanya penting dalam konteks pertahanan negara, tetapi juga dalam menghadapi persoalan sehari-hari di birokrasi.

Melalui Latsar, para ASN dibekali dengan kegiatan yang menanamkan nilai kesiapsiagaan, mulai dari latihan baris-berbaris, olahraga, pembinaan mental, hingga kegiatan team building. Semua latihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya sistematis untuk membentuk disiplin, solidaritas, kepemimpinan, dan cinta tanah air.

Manfaat kesiapsiagaan bela negara antara lain membentuk disiplin dalam mengatur waktu dan pekerjaan, menumbuhkan solidaritas di antara rekan kerja, memperkuat mental dalam menghadapi tekanan, serta melatih kepemimpinan. Dengan memiliki kesiapan yang matang, ASN akan lebih tangguh dalam menghadapi situasi darurat, baik itu bencana alam, krisis kesehatan, maupun konflik sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun