Oleh Kotrun Nida Rahmani Malik Mahasiswa Semester 6 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam/S1 Kelas VI C UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Reformasi pendidikan global mencerminkan upaya sistematis untuk menyesuaikan pendidikan dengan perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi dunia. Reformasi ini lahir dari kebutuhan untuk menjawab tantangan globalisasi, ketimpangan akses pendidikan, serta relevansi kurikulum dengan kebutuhan masyarakat modern. Perubahan ini tidak hanya menyasar konten pendidikan, tetapi juga metode pengajaran, sistem evaluasi, dan manajemen kelembagaan. Negara-negara di dunia berlomba mengembangkan sistem pendidikan yang tidak hanya mencetak individu cerdas, tetapi juga memiliki kompetensi global, toleransi budaya, dan kecakapan hidup abad ke-21. Dalam konteks global, pendidikan Islam juga dituntut untuk beradaptasi dan menanamkan nilai-nilai universal seperti keadilan, etika, dan perdamaian dalam bingkai keislaman.
Reformasi pendidikan nasional di Indonesia merupakan respon terhadap kompleksitas tantangan pendidikan, seperti rendahnya mutu, kesenjangan akses, dan lemahnya tata kelola. Sejak era reformasi, kebijakan pendidikan diarahkan untuk desentralisasi manajemen sekolah, peningkatan profesionalisme guru, serta pemerataan pendidikan yang adil dan inklusif. Lahirnya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadi tonggak penting dalam merumuskan arah pendidikan nasional yang lebih terbuka, demokratis, dan berbasis kualitas. Reformasi juga mendorong integrasi nilai-nilai budaya dan lokal dengan nilai-nilai universal, sehingga pendidikan menjadi alat transformasi sosial. Di tengah era global, Indonesia dituntut untuk melahirkan SDM berdaya saing global yang tetap menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan spiritualitas.
Pendidikan Agama Islam di Indonesia telah mengalami reformasi mendalam baik secara struktural maupun kultural. Reformasi ini bertujuan untuk menyesuaikan sistem pendidikan Islam dengan tuntutan zaman tanpa kehilangan substansi ajaran Islam. Upaya pembaruan dilakukan dengan menyempurnakan kurikulum, integrasi ilmu keislaman dan sains, serta peningkatan kualitas guru dan kelembagaan madrasah. Penerapan prinsip desentralisasi dan otonomi akademik memberi ruang bagi lembaga pendidikan Islam untuk mengembangkan inovasi berbasis lokalitas dan keunggulan. UU No. 20 Tahun 2003 memberikan legitimasi bagi pendidikan agama untuk setara dengan pendidikan umum dalam sistem nasional. Pendidikan Islam yang berwawasan internasional kini diarahkan untuk membangun karakter moderat, toleran, dan adaptif terhadap perkembangan global, dengan tetap berpijak pada nilai-nilai wahyu.
Konsep Merdeka Belajar menjadi salah satu inovasi kebijakan pendidikan nasional yang sangat berpengaruh terhadap arah reformasi pendidikan agama Islam. Konsep ini menekankan kebebasan berpikir, berinovasi, dan membangun sistem pembelajaran yang relevan dan kontekstual dengan perkembangan zaman. Dalam konteks pendidikan Islam, Merdeka Belajar memberi peluang untuk membangun model pembelajaran integratif, yang memadukan nilai-nilai Islam dengan kecakapan abad 21 seperti literasi digital, komunikasi global, dan pemikiran kritis. Implementasi Merdeka Belajar mencakup pembaruan kurikulum, evaluasi berbasis asesmen minimum, serta fleksibilitas dalam pengembangan pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman. Model ini juga mendorong madrasah dan lembaga pendidikan Islam untuk lebih aktif dalam membangun budaya mutu dan inovasi, sekaligus menyiapkan peserta didik sebagai agen perubahan global.
Tulisan ini disarikan dari modul ajar mata kuliah manajemen Pendidikan islam internasional part 13 Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM.
Kotrun Nida Rahmani Malik Lahir di Garut, tanggal 08 Oktober 2002. Merupakan anak pertama  dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ii Abdul Malik dengan Ibu Euis Wasidah.  Alamat tempat Tinggal: Kampung babakan assalam peundeuy, Desa peundeuy, Kecamatan peundeuy, Rt 003 Rw 001 Kota Garut, Jawa Barat 44178. Tlp/hp 081460916877 Email: kotrunnidarm@gmail.com
Pendidikan: Sekolah Dasar di MIS Al Mustaqim , tahun lulus 2015. MTs Assalam Peundeuy, Â tahun lulus 2018. Â MAS Assalam Peundeuy, tahun lulus 2021 dan sekarang kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI