Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Sabtu Mau ke Mana? Ke Wellington, Yuk!

6 April 2022   07:00 Diperbarui: 6 April 2022   17:07 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabtu ini kita ke Wellington (dok.Koteka)

Hi, everyone, apa kabar?

Masih sehat dan bahagia, bukan?

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana sudah menyuguhi acara maraton dengan dua zoom. Zoom pertama "Wonderful Indonesia" Pulau Seram Nggak Seseram Namanya" dengan narasumber admin Koteka Diaz Jose Dizzman. Ia menceritakan pengalamannya mengunjungi pulau di Maluku tersebut. 

Pulau Seram merupakan pulau terbesar di Provinsi Maluku dan terletak di sebelah utara Pulau Ambon. 

Dari Pelabuhan Tulehu yang terletak sekitar 20 KM utara Kota Ambon, mas Diaz naik kapal cepat menuju Kota Masohi yang merupakan ibu kota Kabupaten Maluku Tengah. 

Perjalanan memakan waktu kurang lebih satu setengah jam melintasi selat antara pulau-pulau Haruku dan Saparua dengan Seram.

Waktu itu mas Diaz menumpang kapal dan mendarat di pelabuhan Amahai yang terletak sekitar 5 Km dari Masohi.

Dari Amahai, ia naik angkutan perdesaan menuju Masohi dan diantar langsung ke depan hotel yang berada di belakang pasar.

Awalnya admin Koteka itu menganggap pulau Seram itu memang benar-benar seram. Namun setelah menginjakkan kaki disana, tak terasa sedikit pun rasa seram. Sepi sih, iya. Barangkali karena dari kata Siram diplesetkan menjadi Seram karena lebih  mudah diingat dan gampang dalam pelafalan.

Selain mengisahkan Pulau Seram, mas Diaz mengulang cerita Aceh, Serambi Mekah, mumpung banyak mahasiswa dan dosen jurusan wisata yang bergabung hari itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun