Mohon tunggu...
Kornelius Ginting
Kornelius Ginting Mohon Tunggu... Administrasi - Lelaki Biasa

-”Scripta manet verba volant”. https://www.korneliusginting.web.id/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sosok Tangguh Itu adalah Jenderal Besar Soedirman

1 September 2021   19:41 Diperbarui: 1 September 2021   19:44 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Memang sih efek pertempuran film yang dibuat tahun 2015 masih jauh dari sempurna. Jangan membayangkan akan hingar bingar seperti film Pearl Harbour, namun sudah  cukup memberikan pesan jelas tentang kebesaran sosok Jenderal Besar Soedirman dan perjuangan beliau untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

***

Cerita berlanjut, dalam sidang kabinet sudah diambil keputusan, bahkan Jendral tidak sejalan dengan Presiden Soekarno (diperankan oleh Baim Wong), Jendral Soedirman memilih untuk melawan Belanda secara gerilya, sementara Presiden memilih jalur lainnya. Memang pada intinya tetap sama-sama berjuang melawan penjajah Belanda. Sialnya Soekarno-Hata ditangkap Belanda, tuh kan.

Namun Dimas (demikian presiden Soekarno memanggil Soedirman) tetap mendukung penuh Presiden Soekarno dengan perlawanan gerilyanya.

Mengapa Perang Gerilya?

Jenderal Soedirman memilih untuk berperang dengan cara gerilya karena ia sudah mengenal Pulau Jawa dengan sangat baik. Ditambah adanya dukungan rakyat yang merupakan senjata paling ampuh melawan Belanda dan berhasil. Tujuan sederhananya adalah menciptakan medan-medan gerilya yang luas di Pulau Jawa.

Meskipun dengan kondisi fisik yang tidak fit dan ditandu, Jenderal Soedirman  tetap memimpin langsung anak buahnya dalam perjuangan.

Perjuangan tidak mudah, karena peperangan tidak hanya melawan penjajah Belanda, namun ada juga tentara komunis,  sisa-sisa perlawanan Muso dahulu. Sementara itu  masih ada Tan Malaka yang demgan pemikiran komunis-nya terus menghasut rakyat agar sepemahaman dengan ideologi-ideologi komunis. Belum lagi mata-mata yang menyusup dalam pasukan.

Pada akhirnya benar saja, perang gerilya yang digagas Jenderal Soedirman, membuahkan hasil manis. Belanda kewalahan dan kebingungan untuk menangkap.

Bahkan ada salah satu bagian ketika sudah terdesak, dan sudah berhadapan dengan tentara kumpeni, Jenderal Soedirman dan anak buahnya mampu mengecoh dan membuat Belanda tidak percaya bahwa ia adalah jenderal besar itu.

Sedari awal memanfaatkan perang gerilya adalah strategi Jenderal Soedirman, bukan karena takut melawan lalu masuk hutan, tetapi memanfaatkan keadaan dan persenjataan yang serba terbatas untuk memenangkan pertempuran. Semacam Hit and Run gitulah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun