Seberapa Berbintangkah Layanan Kita?

Dengan kemajuan tekhnologi, cepatnya pertukaran dan lajunya arus informasi serta kemudahan  mengakses berita  mengkibatkan sedemikian cepat terjadi perubahan saat ini. Bahkan terjadi hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita bayangkan, saat ini menjadi sebuah kenyataan.  

Hari-hari ini layanan yang kita berikan, lansung bisa direview atau dinilai pengguna atau pelanggan kita secara cepat. Selesai naik grab, kita tinggal klik dan bisa lansung menilai pelayanan oleh petugas yang kita terima. selesai menginap di hotel, kita bisa lansung mereview kualitas layanan yang kita terima. kamar mandinya bagaimana, ac nya dingin atau tidak, bocor atau tidak, lantainya bersih atau tidak, handuk diganti atau tidak. semuanya bisa lansung kita lakukan penilaian. 

Termasuk juga pasien yang berobat di layanan fasilitas kesehatan yang kita kelola, lansung bisa menilai seberapa menyenangkan atau bagaimana interaksi pasien selama ada dilayanan kita. 

Bagaimana kontak pertama dengan klinik kita, mulai mencari akses di dunia maya tentang cara mendaptar diklinik kita, parkir klinik atau layanan rumah sakit kita, kemudian saat masuk pertama kali baik ke IGD atau kemudahan  kontak saat mendaftar, panas dingin kah saat menunggu daftar, lalu wajah orang-orang terdepan yang berinteraksi dengan pasien bagaimana. 

Kemudian saat menunggu dokter, komunikasi saat bertemu dokter, ,mengambil obat membayar obat dan pada akhirnya saat kembali pulang. semua proses itu bisa dinilai dan bisa lansung muncul d google bisnis perusaan atau klinik atau rumah sakit atau review-review lainnya.  semua interaksi itulah yang dinamakan patient experience. seberapa menyenangkan experience pasien, sebegitu pula tingkat penilaian yang muncul. 

Maka sebagai pemilik, manajer ataupun sebagai pimpinan sebuah rumah sakit atau klinik atau jenis layanan lainnya, sering-seringlah melihat    google bisnis, atau review lainnya semisal WTA buat pasein BPJS. Karena dari situlah kita dapat melihat seberapa berkualitas layanan yang kita berikan. 

Dan pastinya bila ada catatan dari ketidaknyamanan experience itu kita akan dapat melihat lebih rinci dimensi mutu yang manakah yang menjadi titik tekan dan kekurangan kita sehingga perlu diperbaiki dan segera pula kita benahi.  

Apakah dimensi efektivaskah yang kurang, atau juga dimensi keamanaan atau juga pelayanan yang tidak berpusat pada pasien dan masih bersifat konvensional seperti dulu. atau apakah layanan kita secara waktu masih sangat jauh dari harapan. atau mungkin layanan kita masih membeda2kan jenjang kekayaan. termasuk belum menyediakan fasilitas kesehatan yang mendukung.

Sumber: ontoso

Bagaimanakah pula rasanya bila layanan yang kita berikan mendapat rata-rata bintang 5 dari para reviewer-reviewer yang ada. pasti LUAR BIASA.