Mohon tunggu...
Fuadi Afif
Fuadi Afif Mohon Tunggu... Buruh Akademik Pariwisata

Di Kompasiana, saya berbagi cerita, bukan menggurui. Karena saya percaya, setiap pengalaman bisa jadi bahan belajar dan bahan inspirasi—asal ditulis dengan selera dan rasa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tahan Inflasi, Dapat Kursi Haji: Nabung Emas Merupakan Strategi Cerdas

3 Juni 2025   22:35 Diperbarui: 3 Juni 2025   22:35 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

"Aku ingin berhaji sebelum usia 40."

Kalimat itu sering saya dengar dari banyak teman. Entah itu lewat obrolan WhatsApp alumni kampus, reuni keluarga, bahkan status galau di Instagram Story. Ibadah haji, selain sebagai rukun Islam kelima, juga telah menjadi simbol capaian spiritual dan finansial bagi banyak orang.

Namun, mari realistis: biaya haji tiap tahun naik, masa tunggu bisa belasan tahun, dan instrumen menabung tradisional kadang bikin kita kalah sama inflasi. Jadi, kapan kita bisa betul-betul berangkat?

Nah, saya ingin bercerita---bukan sebagai pakar keuangan, apalagi ustaz haji---tapi sebagai orang biasa yang sempat skeptis pada tabungan emas, sampai akhirnya paham bahwa menabung emas bukan cuma untuk cuan, tapi bisa jadi kendaraan menuju Tanah Suci.

Menabung Emas di Pegadaian: Bukan Sekadar Investasi

Beberapa bulan lalu, saya membaca tulisan Ramit Sethi di I Will Teach You to Be Rich. Ia bilang, "Orang sukses bukan yang penghasilannya besar, tapi yang bisa mendesain sistem keuangannya sendiri." Itu membuat saya berpikir: kalau tabungan biasa saya selalu kalah dengan inflasi, kenapa tidak mencoba logam mulia?

Saya pun membuka Tabungan Emas di Pegadaian. Modalnya bisa kecil, mulai dari Rp10.000 saja. Tapi yang lebih penting: saya mulai mencicil mimpi saya.

Tahun ini, saya baru tahu bahwa saldo tabungan emas di Pegadaian bisa digunakan untuk booking kursi haji. Ini bukan promosi kosong. Sistemnya jelas: kamu menabung emas, dan saat saldo setara dengan biaya pendaftaran haji (sekitar Rp25 juta), kamu bisa mengonversinya dan mendaftar langsung ke Kementerian Agama lewat Pegadaian Syariah.

Kok Bisa? Begini Simulasinya

Bayangkan kamu mulai menabung emas 3 tahun lalu dengan nominal Rp200 ribu per bulan. Dengan harga emas yang cenderung naik tiap tahun (data Bank Indonesia dan Pegadaian mencatat tren kenaikan 6--10% per tahun), hari ini kamu bisa punya tabungan emas setara Rp9--10 juta.

Tambah disiplin sedikit, dalam 5 tahun bisa cukup untuk daftar haji. Padahal kalau kamu taruh di tabungan biasa, nilainya tergerus inflasi.

Inilah yang disebut smart strategy oleh Rachel Richards dalam Money Honey: gunakan instrumen yang bikin uangmu bekerja, bukan sekadar diam.

Bukan Sekadar Finansial, Tapi Juga Spiritual

Kalau kamu pikir ini cuma soal investasi, kamu keliru. Buku How Valuable the Muslim Market Is menyebut bahwa Generasi M (Muslim Millennials) punya satu ciri khas: 

"Modern tapi tetap religius."

Mereka aktif di media sosial, melek finansial, dan tidak canggung bilang bahwa mereka ingin sukses dunia--akhirat. Mereka pakai Gopay untuk jajan, tapi juga punya aplikasi zakat. Mereka belanja online, tapi juga ingin naik haji sebelum menikah.

Tabungan emas untuk haji menjawab kebutuhan spiritual sekaligus strategi finansial generasi ini.

Cerita Teman: Dari Arisan Haji ke Nabung Emas

Saya punya teman, sebut saja Mbak Rini, guru honorer di daerah. Dulu dia ikut arisan haji, tapi selalu kalah undian. Akhirnya ia mencoba cara baru: menabung emas. Tiap bulan, dia sisihkan Rp300.000. Ia anggap ini "uang hangus", bukan uang jajan.

Lima tahun kemudian, ia punya tabungan emas senilai Rp30 juta. Ia konversi ke rupiah, lalu langsung daftar haji. "Mungkin Allah kasih jalan lewat emas," katanya.

Itu yang bikin saya berpikir: emas bukan sekadar logam mulia, tapi simbol ikhtiar menuju panggilan suci.

Manfaat Lain: Emas Tahan Inflasi dan Fleksibel

Pegadaian menyediakan fitur menarik dalam Tabungan Emas, yaitu Deposito Emas. Kamu bisa menyimpan emas dalam bentuk deposito dengan tenor tertentu, dan memperoleh imbal hasil yang menarik.

Kelebihannya:

  • Nilai emas cenderung stabil bahkan naik.

  • Bisa dicairkan saat butuh.

  • Aman karena disimpan di sistem resmi BUMN.

Strategi Saya: Gabungin Niat, Riset, dan Konsistensi

Menabung emas untuk haji bukan soal besar-kecilnya gaji, tapi soal konsistensi dan niat. Berikut strategi pribadi saya:

  1. Tentukan target: Misal, Rp35 juta dalam 5 tahun untuk daftar haji dan biaya awal.

  2. Cicil kecil tapi rutin: Rp300.000/bulan bisa dikejar asal konsisten.

  3. Gunakan fitur autodebet: Banyak aplikasi sekarang terhubung dengan Pegadaian, tinggal atur otomatis tiap bulan.

  4. Pantau harga emas: Saat harga turun, tambah sedikit lebih banyak.

  5. Cari bonus dan promo: Pegadaian kadang punya promo emas gratis, referral, atau potongan biaya administrasi.

Dari Mimpi ke Realitas

Bertahun-tahun saya berpikir naik haji itu urusan nanti. Tapi sekarang saya sadar, waktu terbaik menabung untuk haji bukan saat kita kaya, tapi saat kita mulai.

Pegadaian bukan cuma tempat gadai barang. Lewat Tabungan Emas dan Deposito Emas, mereka membuka jalan alternatif menuju mimpi spiritual umat Muslim Indonesia---tanpa ribet, tanpa takut tergerus inflasi.

Saya sudah mulai. Kamu kapan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun