Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Nature

Resistansi Ekopedagogis Musik Berisik

21 Oktober 2021   21:08 Diperbarui: 21 Oktober 2021   21:39 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hanya menguji norma, agama, status quo ekonomi, kelindan dan pelik politik, ketidakadilan sosial, musik berisik ini juga peduli terhadsp kelestarian bumi dan seisinya.

Bukti ini terwujud dalam pernyataan-pernyataan etika lingkungan hidup yang terserap dalam 18 lagu yang dirilis oleh 12 kelompok musik thrash metal antara 1987 dan 2013. (International Journal Ethics Education, 2016)

Tak tanggung-tanggung, mereka adalah kelompok tersohor seperti: Kreator, Megadeth, Metal Church, Metallica, Nuclear Assault, hingga Testament.

Bagaimana karakter lirik-lirik ekopedagogis mereka dalam andilnya terhadap pelestarian lingkungan hidup?

Alur pedagogis pada lirik mereka cukup unik dan cenderung distopia.

Dengan cermat mereka mengamati perubahan dimensi kehidupan sosial dan konsekuensi etis di sekitarnya yang ruwet menjadi lirik lagu sederhana yang mudah dicerna.

Termasuk mengenai isu-isu lingkungan hidup yang sering menemui jalan buntu di masyarakat. Di sinilah saya menjadi suka.

Dengan lirik-lirik ekokritik, mereka membuka celah bagi radikalisasi positif untuk lebih menelaah secara kritis sebab dan akibat krisis ekologi yang terjadi.

Kekuatan akhir lirik-lirik distopia mereka mampu menciptakan peluang pembebasan yang biasa dimunculkan melalui pengalaman langsung, refleksi diri dan kekompakan komunitasnya.

Pedagogis musik berisik bersifat ultrapraksis, dalam artian militan untuk urusan penggabungan teori dan praktik.

Hal inilah yang menempatkan posisi ekopedagogis distopia mereka menjadi pengajaran lingkungan yang konsisten, solid dan kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun