Mohon tunggu...
Yohanes R. Setiawan
Yohanes R. Setiawan Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Bisnis dan Pemasaran

Konsultan Independent, Marketing Planner, Praktisi BMC, Brand Advisor, Internal Auditor ISO 9001 : 2015. website Konsultanniaga.com , IG : @elnusaconsulting , @hallo_robby saya akan mencurahkan keresahan saya terhadap dunia bisnis pada masa sekarang

Selanjutnya

Tutup

Financial

Generasi Sandwich di era new normal. harus bagaimana?

19 Juni 2020   15:06 Diperbarui: 19 Juni 2020   16:00 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GENERASI SANDWICH atau GENERASI KEJEPIT, keadaan dilema antara ingin berbhakti kepada orang tua namun juga harus bertanggung jawab terhadap istri dan anak.  itulah gambaran tentang kondisi generasi yang harus menanggung biaya hidup orang tuannya dan dia juga harus segera berkeluarga dan menanggung kebutuhan keluarganya kelak. siapa yang tidak ingin berbakti kepada orang tua yang telah membesarkan kita, namun siapa juga yang tidak ingin merasakan hidup nyaman dan hanya memikirkan kebutuhan hidup diri sendiri dan istri dan anak saja. banyak yang ingin dapat menanggung keduanya, namun tidak semua orang mampu menanggung kedua beban kebutuhan tersebut. yup, kebutuhan tersebut adalah kebutuhan finansial, disaat seorang anak (pria) bru mulai meniti karir, gaji yang tak seberapa, dia juga harus mencukupi kebutuhan biaya masa tua orang tuanya. namun disisi lain dia sudah ditanyai terus menerus oleh sang kekasih kapan untuk menikah. mungkin ini yang ada didalam benak banyak pria yang memilih menunda pernikahan hingga kemampuan finansial sedikit lega. namun pertanyaannya lagi, sampai kapan baru kemampuan finansial tersebut bisa mencukupi? tidak ada yang pasti, sehingga banyak yang memutuskan untuk menjalani hidup dengan posisi dimana kemampuan finansial pas-pasan namun harus mencukupi kebutuhan orang tua dan keluarganya (istri dan Anak).

lalu kalau selama ini yang menjalani kehidupan sebagai generasi sandwich aman - aman saja, bagaimana kondisinya saat ini setelah kondisi pandemi, dan apa yang harus dilakukan oleh generasi sanwich ketika era new normal telah dimulai?

  1. harus tetap iklas dan tabah dalam menjalani hidup di era new normal bila kehilangan pekerjaan atau sumber pendapatan menurun, Jangan lupakan TUHAN Pasti akan selalu memberikan kita rezeki. tetap berusaha, iklas dan berserah pada TUHAN
  2.  kurangi gaya hidup yang membebani keuangan bulanan, jalani dulu hidup sederhana yang berkecukupan dan sehat selama beberapa bulan kedepan, agar pengeluaran benar-benar yang seperlunya.
  3. kurangi bepergian keluar rumah untuk orang tua,  jika org tua dan istri anak tinggal dalam satu rumah.
  4. ubah pola hidup, menjadi pola hidup sehat
  5. jika memiliki asuransi pastikan pembayaran asuransi tidak terlambat dan tidak ada tunggakan
  6. mulailah memiliki sumber penghasilan tambahan, jika tanggungannya ada 3 org tua, diri sendiri dan keluarga (istri anak) maka minimal sumber penghasilan haruslah 2, kalau bisa 3.
  7. mulailah memanfaatkan Bisnis online sebagai sumber baru untuk pendapatan keluarga
  8. usahakan menambah aset aset produktif agar berguna dikemudian hari
  9. jangan dulu membeli sesuatu dengan kredit, termasuk rumah, pilihlah dulu opsi mengontrak jika orang tua tidak memiliki rumah pribadi, ataupun tinggal dulu dirumah orang tua untuk menghindari pengeluaran kontrak.
  10. jika pengusaha, segera lakukan pivot agar bisnis kembali lancar karena seseuai perubahan permintaan pasar.
  11. jangan lupa bersedekah saling membantu agar beban kita kelak dimudahkan.

semoga siapapun yang berada di posisi generasi sandwich atau generasi kejepit tetap semangat dan menjalani semuanya dengan rasa cinta akan keluarga dan rasa syukur. amin

salah sejahtera untuk kita semua,

#Staysafe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun