Masalah baterai laptop yang hanya mampu terisi hingga 55% sering dialami oleh banyak pengguna. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan dalam penggunaan, tetapi juga menjadi tanda bahwa sistem daya laptop mengalami penurunan performa atau kerusakan pada komponen tertentu.
Salah satu solusi yang umum diterapkan oleh teknisi profesional adalah penggantian baterai baru (done ganti baterai new) serta pemasangan atau perbaikan sistem pendingin (MH Master Cooler), terutama jika permasalahan juga berkaitan dengan panas berlebih. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh mengenai penyebab, proses diagnosa, solusi teknis, hingga manfaat dari penggantian baterai dan sistem pendingin pada laptop.
Gejala Umum: Baterai Hanya Bertahan atau Terisi 55%
Banyak pengguna laptop yang awalnya tidak memperhatikan kondisi baterai mereka. Laptop tetap digunakan seperti biasa, hingga suatu saat indikator baterai menunjukkan keanehan. Proses pengisian terhenti pada angka tertentu, biasanya 55% atau 60%, dan tidak bertambah meskipun charger tetap terpasang.
Gejala lain yang sering menyertai masalah ini antara lain:
Pengisian cepat berhenti di tengah proses.
Muncul pesan peringatan pada sistem operasi, seperti “Plugged in, not charging”.
Laptop cepat panas saat digunakan sambil dicharge.
Baterai cepat habis meskipun baru selesai diisi.
Masalah ini sering kali menunjukkan adanya kerusakan atau penurunan kapasitas pada baterai, serta kemungkinan adanya gangguan pada sistem pendingin yang menyebabkan panas berlebih (overheat).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!