Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Lift Anjlok Disebabkan Kurang Pengawasan?

19 Maret 2017   17:50 Diperbarui: 19 Maret 2017   18:15 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lift jatuh di Blok M Square. Sumber: megapolitan.kompas.com

Sebuah lift jatuh dari lantai 7 ke lantai basement di Blok M Square, Jakarta pada Jumat (17/3/2017) siang. Sebanyak 25 orang terluka dan masih dalam perawatan. Para korban rata-rata mengalami patah tulang kaki serta luka pergelangan tangan dan telapak kaki.

Pemeriksaan masih dilakukan untuk pengelola mall Blok M Square tersebut. Penyebab jatuhnya lift itu diduga karena lift kelebihan muatan. Tulisan di dalam lift berkapasitas maksimal 24 orang, tetapi jumlah orang di dalam lift mencapai 30 orang.

Peristiwa anjloknya lift di Blok M Square ini mengingatkan kembali pada kasus serupa yang terjadi di Gedung Nestle pada Desember 2015. Pada kasus ini, lift jatuh dari lantai 7 menuju lantai 3 bukan karena kelebihan kapasitas, tetapi karena kesalahan teknis.

Dijelaskan pada sumber, kasus ini menyebabkan 2 karyawan Nestle Indonesia tewas dan satu orang terluka. Diketahui terdapat dua penyebab yang membuat lift khusus karyawan Nestle ini jatuh hingga memakan korban jiwa.

Pertama adalah klem yang patah serta main rope (sling/kabel utama) dan rope governor (kabel penyangga) yang terlepas. Penyebab lepasnya kabel ini karena kabel yang dipasang tidak sesuai dengan ukuran yang seharusnya. Kabel yang terpasang seharusnya berukuran 8 mm, tetapi ketika diperiksa ternyata yang terpasang berukuran 6 mm. Penyebab kedua adalah tidak ditemukannya tie rod (main safety) pada kabel utama lift yang jatuh.

Selain lift jatuh/anjlok, peristiwa lain dari rusaknya lift adalah lift macet. Seperti yang terjadi di Puskesmas Kelapa Gading pada September 2015, beberapa pasien yang ingin berobat terjebak di dalam lift.

Diketahui lift tersebut rusak karena disebabkan oleh adanya gangguan listrik. Teknisi lift menjelaskan bahwa kerusakan terjadi karena turunnya daya listrik yang sebelumnya sempat terjadi mati listrik. Jika suplai daya listrik operasional lift terganggu, maka operasional lift ikut terganggu khususnya terhadap kemampuan komponen lift dalam merespon perintah dari dalam ruang lift (sumber). Sehingga liftnya jadi tidak bisa membaca dan pintu macet, tidak bisa naik turun.

Dari beberapa kejadian di atas, insiden terhadap jatuhnya lift perlu mendapat perhatian serius melihat sudah ada tiga kejadian sejak Desember 2015. Dua pengaman lift yang tidak berfungsi baik ini adalah pengaman kecepatan dan pengaman kelebihan beban. Anjloknya lift tidak akan terjadi jika kedua fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik. (sumber)

Ketua Asosiasi Produsen dan Pemborong Lift dan Eskalator (APPLE) Budi Pahlawan menuturkan bahwa sistem pengaman kelebihan beban lift atau overload device akan membunyikan alarm jika jika lift kelebihan kapasitas. Kemudian, pintu lift tidak akan bisa menutup dan lift tidak akan bisa jalan, tetapi hal seperti itu tidak terjadi ketika insiden kemarin.

Selanjutnya, sistem pengaman kedua yang merupakan pengaman kecepatan (speed governor) seharusnya langsung dapat menghentikan laju ketika lift bergerak pada kecepatan di atas 15 persen dari seharusnya. Mengenai hal ini semua, investigasi masih berlangsung untuk dapat mengetahui penyebab sebenarnya.

Budi melanjutkan bahwa lift yang dilengkapi berbagai sistem pengaman seharusnya kecelakaan seperti lift anjlok ini bisa dihindari apabila dilakukan perawatan secara rutin. Namun nyatanya, menurut Budi hanya 60 persen lift di Jakarta yang berfungsi dengan baik dan terjamin keamanannya. Masih harus banyak dilakukan pengawasan serta diperhatikan pengelolaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun