Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar dari 3 Sekawan, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Muhammad Lutfi

24 Desember 2020   04:40 Diperbarui: 24 Desember 2020   04:43 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah Kompasiana (Gambar utama: Kementerian BUMN)

Petualangan Erick Thohir sebagai seorang menteri kini rasanya jadi lebih "menyenangkan". Itu terjadi setelah Sandiaga Uno dan Muhammad Lutfi, dua sahabatnya sejak masa kuliah, diumumkan sebagai menteri baru oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (22/12).

Ketiganya kini akan bahu-membahu melalui pos kementeriannya masing-masing untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional. Masyarakat pun tampak merespons momen ini dengan nada positif.

Kompasianer Yupiter Gulo dalam artikelnya menyebut target pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 bisa dibilang berat, yaitu 5%. Namun diharapkan sinergitas mereka bisa membuat target tersebut tercapai.

Selain bahasan mengenai kabinet baru Jokowi, terdapat beberapa artikel populer dan menarik lainnya, seperti soal kasus hukuman massal kepada mahasiswa di Australian National University hingga soal "kasta" helm di dunia kerja.

Erick, Sandi, dan Lutfi, 3 Sekawan yang Akan Bareng-bareng Membantu Pak Jokowi

Foto masa muda Erick Thohir saat bersama Sandiaga Uno, Muhammad Lutfi, dan Nur Asia Uno. (Instagram Erick Thohir)
Foto masa muda Erick Thohir saat bersama Sandiaga Uno, Muhammad Lutfi, dan Nur Asia Uno. (Instagram Erick Thohir)
Pada dasarnya 3 sekawan ini lebih pas disebut profesional bahkan entrepreneur ketimbang politik. Pengalaman mereka sejak bersekolah hingga menggarap jaringan bisnis berskala internasional, harusnya tidak perlu diragukan lagi.

Mereka kini akan bareng-bareng membantu Presiden Jokowi, juga membantu negeri ini agar cepat sampai ke tujuan emasnya. (Baca selengkapnya)

Tri Rismaharini Bukan Pesulap, dari Zaman Reformasi hingga Juliari Kemensos Bertahan di Zona Nyaman

Sumber gambar: pdiperjuangan-jatim.com
Sumber gambar: pdiperjuangan-jatim.com
Mampukah Risma membawa perubahan angin segar etos kerja di Kemensos seperti melakukan perubahan positif dalam menata dan memimpin kota Surabaya?

Sekadar prediksi, mengingat model kepemimpinannya yang menggelegak-gelegak dan cepat, tampaknya itu akan jadi persoalan besar suatu saat nanti di Kemensos karena kultur budaya atau etos kerja di sana telah larut dalam zona nyaman dari masa ke masa khususunya pasca-Reformasi hingga zaman Juliari Batubara. (Baca selengkapnya)

Belajar dari Kasus Hukuman Massal 300 Mahasiswa Australian National University

Sumber gambar: Australia National University
Sumber gambar: Australia National University
Peristiwa ini bermula ketika para mahasiswa tahun ketiga computer sciences mengakhiri tahun akademiknya. Namun tidak disangka mereka menerima email dari salah seorang class convenor yang pada intinya memutuskan untuk mengurangi nilai sebanyak 30 poin untuk tugas akhir dari nilai yang telah diperoleh mahasiswa. Apa sebab? (Baca selengkapnya)

Kasta Helm di Dunia Pekerja

Sumber gambar: www.kanal247.com
Sumber gambar: www.kanal247.com
Helm di dunia konstruksi memang bisa menjadi pembeda bagi para pemakainya. Helm safety juga mencerminkan peranan setiap orang dalam industri konstruksi tersebut.

Kita tidak bisa sesuka hati memilih warna helm yang akan kita gunakan. Terlebih lagi saat sedang berada di kawasan proyek. Ada aturan mengenai kode warna helm bagi setiap orang yang akan memakainya. (Baca selengkapnya)

Buah Larangan Ekspor Nikel, Investor Asing Serbu Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun