Pada masa setahun pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masalah komunikasi politik kepada publik dianggap paling kentara. Akibatnya, muncil investasi kekecewaan dari publik.
Pemerintah mesti membuka komunikasi politik agar proses pembuatan kebijakan yang ditujukan kepada punlik lebih bersifat dialogis. Mendengarkan dan menyerap aspirasi rakyat.
Akibatnya, sejumlah produk kebijakan publik seringkali diikuti dengan berbagai kontroversi dan protes.
Maka tidak heran jika banyak sekali yang menilai bahwa setahun Joko Widodo dan Ma'ruf Amin justru makin jauh berjarak dengan rakyat.
Selain kritik dan analisis mengenai tahun pertama pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, pada pekan ini juga Kompasiana diramaikan konten-konten hari santri hingga perayaan 12 tahun Kompasiana.
Inilah 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana dalam sepekan:
1. Ketika Presiden Jokowi Tanpa Beban Politik, Kenapa Banyak Intrik?
Satu hari satelah dilantik, publik berharap pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan ngebut, tancap gas dalam mengeksekusi berbagai program yang telah dicanangkan, termasuk yang dipaparkan sewaktu kampanye pilpres.
Menurut pandangan Kompasianer  Irwan Rinaldi, ada kekhawatiran bahwa pandemi akan semakin sulit dibendung, justru karena pembatasan sosial yang diperlonggar untuk menggerakkan ekonomi.
Lebih lanjut, protes kepada pemerintah berlanjut kala DPR menyetujui RUU Cipta Kerja Omnibus Law yang digagas oleh Pemerintah.
"Tampaknya UU Cipta Kerja bisa ditafsirkan sebagai buah dari kepemimpinan tanpa beban politik," tulis Kompasianer  Irwan Rinaldi.
Maksudnya, Jokowi berani melakukan tindakan yang tidak populer, namun untuk jangka panjang diyakini akan terasa manfaatnya bagi masyarakat banyak. (Baca selengkapnya)