Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Artikel Terpopuler: Mudik Mengharukan di Tengah Pandemi hingga Wacana Potong Gaji PNS

9 April 2020   04:55 Diperbarui: 9 April 2020   05:26 2288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mudik (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

"Pemerintah mengarahkan masyarakat untuk tidak mudik. Jika ada yang berkeras akan mudik, semuanya harus memenuhi persyaratan dan protokol yang ketat," kata Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, melalui keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/4/2020).

Ya, polemik mengenai kegiatan mudik masih terus bergulir. Seperti diketahui, pemerintah mengimbau agar masyarakat tak mudik menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini karena berpotensi memperluas penyebaran virus Covid-19.

Nyatanya situasi memang dilematis bagi para perantau. Mahasiswa, misalnya, yang mengambil studi di zona merah seperti Jakarta atau Depok. Mereka bisa saja mengindahkan imbauan pemerintah, tapi tentu keluarga di kampungnya akan khawatir, terlebih tidak tahu kapan kondisi ini akan berakhir.

Setidaknya itulah salah satu curhatan Kompasianer mengenai kondisinya dan menyebut ini sebagai pengalaman mudik paling mengharukan.

Selain topik imbauan jangan mudik, wacana pemotongan gaji PNS juga jadi topik yang hangat dibahas dan mendapat keterbacaan tinggi. Berikut 5 artikel populer di Kompasiana kemarin.

Pengalaman Mudik Paling Mengharukan di Tengah Pandemi Corona
ilustrasi antrean pemudik di Stasiun Senen. (Foto: Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
ilustrasi antrean pemudik di Stasiun Senen. (Foto: Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Saya duduk di kursi yang bersebelahan dengan seorang ibu muda dengan anaknya yang masih berusia sekitar dua tahun. Ibu tersebut berasal dari sebuah kota kecil dekat Surabaya. Ia secara rutin datang ke Jakarta untuk mengantarkan buah hatinya kontrol dan berobat di rumah sakit jantung.

Ibu itu tidak sendirian, ada banyak orangtua yang harus bolak-balik ke Jakarta untuk cek, kontrol, dan berobat. Apalagi bagi mereka yang memiliki penyakit serius seperti kanker, jantung, dan penyakit lainnya. Sementara rumah sakit rujukan berpusat di Jakarta. (selengkapnya)

Kenapa Indonesia Tidak Lockdown ala Tiongkok?
Ilustrasi warga China mengenakan masker di tengah wabah virus corona (Covid-19). (sumber: SHUTTERSTOCK/IHOR SULYATYTSKYY via KOMPAS.com)
Ilustrasi warga China mengenakan masker di tengah wabah virus corona (Covid-19). (sumber: SHUTTERSTOCK/IHOR SULYATYTSKYY via KOMPAS.com)

Banyak yang mengkritik penanganan Covid-19 di Indonesia tidak tegas. Ketika pemerintah mengeluarkan PP 21/200 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), publik kembali riuh.

Para pengkritik menilai PSBB tidak jelas, bahkan banyak yang mendesak pemerintah melakukan Lockdown. Benarkah PSBB tidak tegas, dan Indonesia harus melakukan lockdown total seperti di Wuhan? (selengkapnya)

Circuit Breaker, Usaha Lanjutan Pemerintah Singapura Mengurangi Pandemi Covid-19
Circuit Breaker di Singapura (dok. MUHAMMAD DIPONEGORO)
Circuit Breaker di Singapura (dok. MUHAMMAD DIPONEGORO)

Mengutip data yang dirilis oleh Woldometers, tingkat kematian akibat virus corona di negara Singapura terhitung kecil, hanya mencapai enam jiwa dari total 1375 kasus. Meski demikian, usaha pemerintah Singapura terus berlanjut demi menanggulangi penyebaran virus ini.

Diketahui mulai Selasa, 7 April 2020, peraturan baru dengan istilah Circuit Breaker diberlakukan. Seperti apa penerapannya? (selengkapnya)

Tak Semua PNS Bisa Dipotong Gajinya, Wong Sudah Dipotong Bank Tiap Bulan
Ilustrasi PNS (KONTAN/FRANSISKUS SIMBOLON)
Ilustrasi PNS (KONTAN/FRANSISKUS SIMBOLON)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun