Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film "Bumi Manusia" dan Tafsir Kita yang Kadung Kreatif

31 Mei 2018   17:05 Diperbarui: 10 September 2018   17:32 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan hadir dalam jumpa pers film Bumi Manusia, di Desa Gamplong, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jawa Tengah, Kamis (24/5/2018).(Dokumentasi Falcon Pictures)

Latar pendapatnya adalah ketika ia pernah menonton cuplikan pementasan teater Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. "Imajinasi pada semua tokoh inipun runtuh."

Maka ia berharap pada ekranisasi "Bumi Manusia", nantinya diharapkan mampu menghadirkan ide dan pesan utama dalam novel aslinya. Jangan terjebak pada satu sudut pandang, sehingga membiaskan ide pokok novel tersebut.

Namun yang kemudian menjadi diskursus yang menarik: ketika gelombang generasi milenial atau lebih muda dari itu mulai memburu buku-buku Pram di toko buku.

Satu hari pasca Hanung Bramantyo mengumumkan film Bumi Manusia beserta para pemain, buku "Bumi Manusia" mendadak habis. Habis. Bukan seperti nasib buku-buku Pramoedya Ananta Toer terdahulu yang dibuang atau dibakar.

Para pemburu buku-bukunya Pram sendiri nampaknya tidak lagi memedulikan reaksi warganet di media sosial. Sebab, menurut Priesda Dhita Melinda, "memancing" keributan apalagi dunia media sosial itu sangat "kejam".

"Satu pancingan kalimat negatif akan memancing kalimat negatif berikutnya," lanjutnya.

Walau sepertinya ada yang dilupa dari keriuhan film Bumi Manusia: bahwa Bumi Manusia bukanlah kisah roman belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun