Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Obituari Stephen Hawking dan Perjuangannya Menentang Perang

20 Maret 2018   18:03 Diperbarui: 20 Maret 2018   20:39 2195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stephen Hawking | Foto: CNN.Com (Getty Images)

Memperdebatkan keberadaan Tuhan kadang menimbulkan rasa panas. Namun Stephen Hawking juga memiliki rasa humor. Ananto W dalam artikelnya berjudul Stephen Hawking Tidak Percaya Tuhan Itu Ada menuliskan, Hawking pernah melucu ketika ditanya tentang apa yang dia pikirkan setiap hari. Pada pertanyaan itu Hawking menjawab, "Wanita. Mereka itu benar-benar misteri." Hal ini sedikit menggelitik, ketika dia dikenal sebagai orang yang tahu segalanya, tetapi justru baginya wanita adalah hal paling misteri.

Tak hanya andal soal humor, dia juga sering mengucapkan kata-kata bijak bagi orang yang ingin berjuang meraih mimpi. Salah satu pernyataannya yang terkenal adalah tentang memberi semangat bagi orang-orang disabilitas untuk terus berjuang dan melawan keterbatasan.

Berikut perkataan yang dia sampaikan, "Saran saya kepada orang cacat, pusatkan perhatian untuk berhasil jangan terhalangi oleh ketidakmampuan dan jangan kecewa dengan keterbatasanmu. Jangan menjadi tidak berdaya secara jiwa dan raga."

Aktivis Anti Peperangan

Perhatian Stephen Hawking terhadap sesama manusia juga tak sekadar melalui nashat, dia pernah turut serta dalam melakukan protes anti perang. Tilaria Padika dalam artikelnya yang berjudul Stephen Hawking, Bukan Hanya Ilmuwan tapi Juga Aktivis Terkemuka, mengulas bahwa Stephen Hawking pernah memprotes invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003 hingga 2011. Hawking menyebut invasi itu sebagai kejahatan perang.

Dengan keterbatasan kondisi fisik Hawking berbaris bersama ilmuwan peraih nobel, Joseph Rotblat, di lapangan Trafalgar Square, London, November 2004 lalu, untuk menentang apa yang dia sebut sebagai kejahatan perang itu.


Hawking juga pernah mendukung gerakan boikot akademik terhadap Israel. Pada 2013, Presiden Israel (saat itu) Shimon Peres merayakan konferensi tahunan presiden kelima, dan Hawking, diundang sebagai ketua konferensi.

Dalam aksi boikotnya, dia menyatakan tidak hadir dan menyerukan ilmuwan lain untuk melakukan hal serupa. Meski tidak turun ke jalan,  aksinya mampu mengundang perhatian dunia internasional.

Kini, fisikawan itu telah tutup usia. Ia meninggalkan warisan ilmu pengetahuan bagi keberlangsungan hidup manusia. Selamat Jalan Stephen Hawking, semoga beristirahat dalam damai.

(LBT)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun