Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Anies yang Tetap Dicibir Netizen hingga "Khayalan" Kawasan Tanpa Rokok

2 November 2017   21:41 Diperbarui: 7 November 2017   12:39 4009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anies baswedan merealisasikan janji kampanyenya dengan menutup Hotel Alexis yang disinyalir sarat dengan tindakan penjualan manusia. Namun ketegasan ini dtetap mendapat kritikan pedas dari netizen.

Selain kasus penutupan Alexis, artikel pilihan Kompasiana kali ini berisi tentang bagaimana "cara tepat saat terjebak dalam kobaran api". Ada juga artikel tentang "kawasan bebas rokok" yang nyatanya tidak dipatuhi oleh beberapa pihak. "Budidaya ikan cupang" juga menjadi artikel pilihan kali ini dan artikel terakhir menyoal "kampung adat di Flores" yang amat memperhatikan kaum perempuan. berikut lima artikel pilihan Kompasiana.

1. Jakarta, antara Narkoba, Prostitusi, dan Die Hard Voter

Stadium Jakarta - artikel Sex,Drugs and Other Diversions, indonesianexpat.biz
Stadium Jakarta - artikel Sex,Drugs and Other Diversions, indonesianexpat.biz
Para penggila tempat hiburan malam pasti tak asing dengan Stadium, tempat ini layaknya "surga". Semua barang tersedia termasuk barang terlarang macam pil ekstasi. Walau peredarannya tidak terang-terangan terjadi, tapi jika kita ingin dan berlagak kenal dengan penjualnya pasti mendapat barang ini.

Bagi Anda yang berkantung tipis, boleh saja bawa barang tersebut dari luar karena harga barang haram ini lebih mahal di dalam. Namun patut diingat satu permainan baku, Anda harus membeli beberapa butir demi keselamatan dan kenyamanan Anda. Namun tahun 2014 menjadi akhir perjalanan tempat ini.

Selain narkoba, perdagangan manusia juga terjadi di Jakarta. Fakta ini memaksa pemprov DKI memberangus daerah Kalijodo yang terkenal dengan penjaja sex komersialnya. Kawasan kumuh tersebut disulap menjadi daerah ramah anak dengan lapangan skatenya.

Kedua lokasi "hitam" tersebut ditutup saat Jakarta masih dipegang oleh Basuki Djahaja Purnama. Kini tanggup kekuasaan pria yang kerap disapa Ahok digantikan oleh Anies Baswedan, ia juga memiliki nilai bagus yakni memberhentikan izin usaha Hotel Alexis yang konon sarat akan kemaksiatan.

Namun niatan Guburnur Jakarta yang baru dilantik ini malah menjadi bumerang baginya, banyak netizen mencibir langkah Anies. Sepertinya mereka adalah pendukung Ahok yang belum move on.

Selengkapnya.

2. Merangkaklah Jika Terkurung Asap

Instruktur ketika memberikan pengarahan. (Foto: Kompasianer, Edo)
Instruktur ketika memberikan pengarahan. (Foto: Kompasianer, Edo)
Banyak orang yang panik jika melihat asap atau menjadi korban yang terjebak api, tapi kepanikan merupakan satu malapetaka. Sebaiknya Anda tenang dan merangkak jika terkepung asap sambil mencari jalan keluar. Karena berat asap lebih ringan ketimbang udara di ketinggian sekitar 30 cm lantai.

Selain itu, hidung Anda harus ditutupi kain agar asap tidak langsung masuk ke paru-paru. Lalu sebelum membuka pintu untuk mencari jalan keluar, peganglah daun pintu, jika panas berarti ada kobaran api di dalamnya.

Saat mencari jalan keluar, cobalah merangkak zig-zag agar memperkecil kemungkinan Anda tersambar aliran listrik. Terakhir, jika melihat kobaran api di "leher tabung gas" matikan dengan telunjuk, tapi tindakan ini butuh nyali tinggi serta ketepatan waktu karena jika terklalu lama, tabung bisa meledak dan Anda bisa terpapar ledakannya.

Selengkapanya.

3. Mungkinkah Memiliki Kawasan Tanpa Rokok?

Sumber Gambar: Kompasianer, Beti MC
Sumber Gambar: Kompasianer, Beti MC
Perokok baik aktif maupun pasif akan berdampak buruk bagi kesehatan, untuk itu pemerintah melakukan beberapa program salah satunya Program Kota Layak Anak(KLA). Salah satu indikator sebuah kota dianggap menjadi KLA adalah dengan memperhatikan kesehatan anak.

Ada dua poin penting pada aspek kesehatan ini, yakni tidak ada iklan maupun asap rokok di sekitar ruang publik yang sering dikunjungi anak. Namun di Kota Malang, terdapat banner iklan rokok di depan sebuah Sekolah Dasar, padahal di seberang bangunan sekolah terdapat kampus.

Mengapa pemasangan iklan ini tidak dilakukan di depan kampus yang terdiri dari mahasiswa? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.

Selengkapnya.

4. Mengintip Budidaya Ikan Cupang yang Lebih Menjanjikan daripada Lele

Gambar: https://nizamikanlaga.blogspot.co.id
Gambar: https://nizamikanlaga.blogspot.co.id
Budidaya ikan cupang ternyata mampu memberi penghasilan cukup besar. Satu ekor ikan dengan ukuran 3-5 cm dihargai Rp. 5000 dengan waktu pembesaran sekitar 3 bulan. Satu pasang indukan cupan dalam sekali pijah bisa menghasilkan ratusan anakan.

Ikan cupang dikenal sebagai spesies yang tahan terhadap serangan penyakit. Pakannya pun mudah, sehingga ongkos produksinya bakal lebih murah ketimbang ikan lele. Ikan hias ini juga digandrungi oleh anak kecil dan orang dewasa, pastinya mudah menjual ikan ini.

Membudidaya ikan cupang bisa membuat keberlangsungan ikan ini tetap lestari, mengingat banyak jenis ikan hias telah punah dari Indonesia. Kepunahannyapun karena keteledoran manusia mencemarkan lingkungan dan menangkap ikan dengan bantuan bom.

Selengkapnya.

5. Berbincang dengan Papa Aloy, Tetua Desa Adat Wologai

Papa Aloy, ketua adat Desa Wologai (Kompasianer, Astri Mayasari)
Papa Aloy, ketua adat Desa Wologai (Kompasianer, Astri Mayasari)
Desa Wologai, di Timur Kota Ende, tepatnya di Kecamatan Detusoko, memiliki adat unik. Warga desanya ternyata sudah terbuka dengan modernisasi, walaupun konsleting listrik pernah membakar beberapa rumah di sana. Selain itu, beberapa pemuda dari generasi ke 18 belajar di luar daerah bahkan sampai menjajaki jenjang perkuliahan.

Ternyata adat di sana tidak tertutup, tapi warga di sana harus kembali lagi untuk berkontribusi membangun desa. Tak hanya itu, adat di Desa Wologai sangat mengutamakan perempuan yang tercermin dalam ukiran di dinding rumah serta bagaimana ketua adat bernama Papa Aloy menceritakan kehidupan warga serta kebaikan istrinya.

Bagaimana kehidupan di sana berlangsung? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.

Selengkapnya.

(LUK/yud)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun