Mohon tunggu...
Andina Rahayu
Andina Rahayu Mohon Tunggu... -

just an ordinary girl that likes traveling much

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mudik Membuat Move On

27 Agustus 2012   06:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:16 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13460471002135302398

Umur saya 20 tahun, dan selama 20 tahun saya hidup, belum ada satu tahun pun terlewat tanpa rutinitas mudik. Semarang, kota yang tidak terlalu besar dan merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah, kota yang terkenal dengan banyaknya etnis Cina yang tinggal menetap dan Lunpia sebagai kuliner khasnya. Lalu ada apa dengan perjalanan mudik kali ini?? erat kaitannya dengan masalah hati..18 bulan single (ga mau dibilang jomblo) karena BELUM bisa move on adalah sebuah masalah BESAR untuk saya. empat bulan tidak bertemu dengan lelaki yang mengunci mati hati saya membuat saya semakin gila. karena kami sama-sama asli Semarang, saya pun yakin jika lelaki itu juga pulang ke kota Jamu ini. kicauan demi kicauan yang ia lontarkan di timeline juga semakin menguatkan keyakinan saya jika ia juga pulang dari rantaunya, dan nyatanya kami memang mudik di hari yang sama. Ekspektasi saya untuk secara tak sengaja bertemu pun semakin tinggi, mengingat kota Lunpia ini tidak terlalu besar dengan tempat 'kongkow' yang dikenal untuk sejuta umat yang berarti di tempat-tempat itu dapat dengan mudah bertemu dengan siapapun. Empat hari tiga malam disana jelas sangat saya manfaatkan untuk membuktikan jika FTV (Film Layar Televisi, red.) yang setiap hari tayang bisa juga terjadi didunia nyata (nyatanya teman saya juga pernah kok mengalami kejadian seperti dikisahkan dalam ftv itu). saya terus berdoa dalam sujud dan dalam diam. Malam pertama alias malam takbiran saya sudah jalan sendirian, ke mall depan rumah, melihat takbir keliling di jalanan kota, ikut bermain petasan dengan anak-anak dijalanan, hingga berakhir dengan kuliner tahu gimbal di pinggir jalan. Hari kedua saya jalan ke daerah Perbalan, muterin kota sampe akhirnya nongkrong di simpang lima, makan tahu baso sama mie kopyok..malemnya ga kemana mana sih, karaokean bareng keluarga aja. Hari ketiga paginya saya ke Klenteng Sam poo Kong, lanjut ke Palir trus maen sama sepupu sepupu ke Wonderia, Paragon, gereja blenduk, sampe jam 12 malem saya masih nongkrong distasiun tawang. Hari keempat saya lanjutin perjalanan mudik ke Solo, sebelum esok harinya lanjut lagi ke Nganjuk. Yang saya tau tentang DIA, pagi hari dihari keempat itu dia juga berangkat pulang ke Surabaya. Artinya apa???? walaupun kita ada di kota yang sama, desa yang sama sekalipun, atau juga bahkan mall yang sama, kalau Tuhan ga punya minat dan niat buat mempertemukan kita juga ga bakal ketemu, walalupun saya mantengin timeline dia terus dan selalu berharap pertemuan itu, tanpa ada restu-Nya juga percuma, tidak akan ada pertemuan. Ini kali pertama dalam sejarah mudik saya selama 20 tahun yang sehari-harinya saya sibuk sendiri (berasa kaya termehek-mehek -.-) tapi dari situ saya pun sadar, jodoh itu ditangan Tuhan, saatnya berusaha membuka hati dan MOVEON..

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun