Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Inilah Tips dan Cerita Berhenti Merokok ala Kompasianer

31 Mei 2016   17:57 Diperbarui: 31 Mei 2016   19:54 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas/Priyombodo Forum Warga Kota Jakarta dan Solidaritas Advokat Pengendalian Tembakau Indonesia beraksi damai menolak asap dan puntung rokok

31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Gerakan ini dicanangkan oleh WHO guna menyusutkan angka perokok di dunia.

Di Indonesia sendiri rokok menempati peringkat kedua sebagai barang yang paling banyak dikonsumsi setelah beras. Ini merupakan hasil riset dari Smoke Free Agents, sebuah komunitas melawan kebiasaan merokok.

Angka perokok aktif di Indonesia kini berada pada angka sekitar 30 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Dan presentase ini diperkirakan akan terus bertambah setiap tahunnya.

Tentu saja rokok bukanlah benda yang baik untuk kesehatan. Berbagai penyakit bisa ditimbulkan akibat mengonsumsi rokok. Namun untuk sebagian besar perokok sulit sekali untuk berhenti. Nah, berikut ini beberapa tips dan pengalaman Kompasianer dalam menghentikan kebiasaan merokok.

1. Yuk Berhenti Merokok Karena 15 Alasan Ini

Ilustrasi. Quitsmokingcommunity.com
Ilustrasi. Quitsmokingcommunity.com
Merokok seperti menjadi sebuah tren sejak puluhan tahun silam. Namun rokok adalah benda berbahaya, berbagai penyakit bisa ditimbulkan dari aktivitas merokok ini.

Tentu saja dengan berhenti merokok, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan. Namun bagi perokok berat, sulit sekali untuk menghentikan aktivitas ini.

Wahyu Triasmara mengemukakan setidaknya ada 15 alasan yang bisa memicu Anda untuk segera menghentikan kebiasaan merokok. Alasan tersebut diantaranya adalah; pertama menghemat uang belanja. Jika sehari merokok satu bungkus saja harga antara 10-15 rb berarti setidaknya sebulan kita bisa menghemat setidaknya Rp. 300.000,- bagi yang punya anak balita jika dibelikan susu seumpama perminggu habis 1-2 kotak seharga 50-80 ribu sebulan bisa untuk mencukupi kebutuhan susu anak dalm satu bulan.

Kedua, semakin dicintai anak, pasangan dan teman. Bayangkan berapa banyak orang yang tidak kesampaian mengungkapkan ketidak sukaan mereka pada asap rokok yang anda hembuskan? tapi mereka diam saja karena tidak enak mengatakannya.

Ketiga, bebas menikmati fasilitas atau berpergian ke tempat publik Saat ini semakin banyak tempat yang memberikan batas bagi perokok. Banyak tempat diberi peringatan larangan merokok. Kini jika anda berhenti merokok anda tak perlu lagi bingung mencari-cari tempat untuk merokok ketika berada di tempat publik.

Untuk alasan-alasan lainnya, Anda bisa membacanya dalam artikel yang diulas oleh Wahyu secara lengkap.

2. Sulit Berhenti Merokok? Cobalah Mulai Berolahraga

Ilustrasi. Kent.ac.uk
Ilustrasi. Kent.ac.uk
Banyak orang yang menyadari bahaya rokok dan ingin berhenti. Berbagai upaya diupayakan agar rokok konsumsi rokok dapat dikurangi, kalau bisa berhenti sama sekali. Ada yang mencoba berhenti bertahap, mengganti dengan konsumsi permen, atau dengan rokok elektrik yang kini tren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun