Kompasianer, siapa di sini yang merasa perjalanan ke tempat kerja sering kali jadi sumber stres? Punya cara biar perjalanan harian tetap terasa lebih ringan dan tidak membuat stres?
Bagi banyak orang, commuting jadi fase paling menguras tenaga. Di kota-kota besar, waktu tempuh bisa mencapai 1-3 jam sehari.
Bayangkan saja, ritme kota yang serba cepat, ditambah kemacetan dan tekanan pekerjaan bikin perjalanan kerja sering berubah jadi pemicu stres dan hilangnya fokus.
Tapi, tak semua komuter melihat itu semua sebagai beban. Ada juga yang menganggapnya sebagai momen transisi, semacam jeda dari urusan rumah menuju dunia kantor.
Caranya macam-macam: ada yang setia sama playlist favorit atau podcast, ada yang lebih suka baca buku, menulis catatan kecil, bahkan ada yang pilih tidur sebentar biar energi balik lagi. Hal-hal sederhana kayak gini ternyata bisa bikin perjalanan lebih bersahabat, kadang malah terasa produktif.
Intinya, waktu tempuh panjang tak selalu harus identik sama waktu terbuang yang berujung stres. Justru bisa jadi ruang kecil buat refleksi, menyusun prioritas, atau sekadar memberi jeda buat pikiran sebelum ketemu tumpukan kerjaan. Semua balik lagi ke cara menyikapinya.
Kalau Kompasianer sendiri, biasanya bagaimana? Apa cara dan strategi andalan untuk mengatasi stres di jalan? Lebih suka hibur diri, memanfaatkan waktu buat aktivitas produktif, atau justru memilih menikmati ketenangan?
Jangan lupa tambahkan label Commuting Stress (pakai spasi) di setiap konten yang kamu buat, ya!
Cara yang kamu bagikan bisa jadi inspirasi bagi sesama pejuang jalanan. Tetap semangat, commuters!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI