Pada Bulan Ramadan, salah satu isu yang kerap mengemuka adalah kenaikan harga dan kelangkaan bahan kebutuhan pokok. Tak dipungkiri, Indonesia masih perlu menaruh perhatian khusus pada ketersediaan sejumlah komoditas pangan di pasaran. Sebab, ketersediaan pangan akan berimbas positif pada stabilitas harga dan terkendalinya inflasi daerah.
“Bahan pangan yang sangat rentan bergejolak adalah bahan pangan seperti telor, cabai, bawang putih dan bawang merah karena rata-rata komoditi ini semuanya dipasok dari luar Jakarta,“ kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Sarman Simanjorang, seperti dikutip dari Harian Kompas.
Kondisi ini dialami oleh masyarakat Majene, Sulawesi Barat. Empat hari jelang Bulan Suci Ramadan, harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik.
Bawang putih yang sebelumnya dijual Rp 25,000 hingga Rp 27.000 per kilonya, pada Rabu (1/5/2019) naik menjadi Rp 50.000. Bawang merah naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 35.000 per kilonya.
Cabai juga mengalami lonjakan harga signifikan, sementara harga-harga bahan pokok lainnya seperti gula pasir, beras, minyak goreng, sayur dan telur ayam ras masih relatif stabil.
Para pedagang berharap pemerintah segera turun tangan mengintervensi pasar untuk menstabilkan harga-harga barang, terutama sembako.
Bagaimana kondisi yang Kompasianer alami di lokasi tempat tinggal Anda? Sampaikan reportase, opini, ulasan Kompasianer tentang harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok di tempatmu dengan menambahkan label PanganDiBulanRamadan (tanpa spasi) pada setiap artikel.
