Hengki mengatakan, setiap kelompok penjambret yang tergabung dalam sindikat tenda oranye dapat melakukan aksi penjambretan hingga lima kali sehari.
Setelah melakukan aksinya di berbagai wilayah di sekitar Jakarta, mereka biasanya akan berkumpul di markasnya guna menyerahkan hasil jambretannya.
Baca juga: Polisi Tembak Mati Anggota Tenda Oranye yang Jambret Pedagang Lumpia
Dihubungi terpisah, Kanit Krimum Polres Jakarta Barat AKP Rulian Syauri mengatakan, melalui serangkaian pengembangan hingga Kamis (12/7/2018), polisi telah mengamankan 7 anggota geng tenda oranye.
"Jadi total ada 7 yang kami amankan dan tiga di antaranya MD (tewas)," ujar Rulian, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini jajaran Polres Jakarta Barat tengah mengejar pimpinan sindikat yang telah diketahui identitasnya.
2. Geng burung hantu
Di Jakarta Selatan, polisi mengungkap keberadaan komplotan pelaku begal di Bundaran Pondok Indah yang menamakan dirinya sebagai "geng burung hantu".
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, komplotan pelaku begal itu disebut geng burung hantu karena kerap beraksi lewat dini hari.
"Geng burung hantu karena dia biasanya (beraksi) dini hari, jam 03.00, subuh," ujar Indra saat merilis kasus pembegalan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018).
Indra mengatakan, komplotan begal itu sudah beberapa kali menjalankan aksinya.