Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanti Kepastian Pencarian Korban KM Sinar Bangun...

22 Juni 2018   07:35 Diperbarui: 22 Juni 2018   08:57 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hotna Saragih (38) yang mengaku penumpang KM Sinar Bangun yang selamat, menangis saat akan menaburkan bunga di Danau Toba, di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6/2018). Tabur bunga tersebut sebagai bentuk duka cita sekaligus doa agar penumpang KM Sinar Bangun lainnya selamat dan dapat ditemukan termasuk dua kerabatnya.

Baca juga: TNI Terjunkan Pasukan Katak Cari Korban KM Sinar Bangun

Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6/2018). Pada hari keempat pasca tenggelamnya KM Sinar Bangun, tim SAR gabungan belum menemukan bangkai kapal dan korban yang hilang, diduga kapal mengangkut sekitar 193 penumpang berdasarkan laporan yang masuk dari masyrakat.

Sejumlah peralatan pendukung pun digunakan, seperti Remoted Operated Underwater Vehicle (ROV), Multi-Beam Side Scan Sonar hingga jet booth.

Namun, kata Syaugi, Danau Toba memiliki kedalaman sekira 300 hingga 500 meter. Airnya pun keruh dan sangat dingin.

"Di dalam sudah diselami sampai 50 meter masih belum ditemukan apa-apa karena cukup gelap di dalam. Airnya keruh dan dingin sekali," ujar Syaugi dalam konferensi pers di Posko Nasional Angkutan Lebaran 2018 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Kapolri: Nakhoda KM Sinar Bangun Sudah Sering Bawa Kapal Overload


Syaugi mengungkapkan, tim penyelam pun sudah menggunakan senter untuk mencari korban di dalam air. Akan tetapi, senter tersebut hanya bisa menjangkau jarak pandang 5 meter.

"Kendala yang dihadapi apa? Pertama, cuaca di situ, bila hujan. Dinginnya air. Menyelam pada malam hari bisa dibayangkan betapa dinginnya," jelas Syaugi.

Syaugi mengaku masih kesulitan mencari korban. Saat ini, pihaknya fokus pada pencarian kapal. Ia menduga korban yang hilang terjebak di dalam badan kapal.

Baca juga: Nakhoda KM Sinar Bangun Tak Tercantum di Daftar Korban, Diduga Tak Ikut Berlayar

"Kemungkinan orang-orang masih banyak yang di dalam kapal, makanya kita mencari kapal itu. Karena sampai 4 hari kita mencari di permukaan hanya menemukan tiga orang itu (korban meninggal)," kata Syaugi di Posko Terpadu Kecelakaan KM Sinar Bangun, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun