Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Nol yang Sempat Disangka Angka Setan dan Peran Ilmuwan Muslim

20 Mei 2018   21:15 Diperbarui: 20 Mei 2018   21:22 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, menurut Hendra, bangsa India masih terus memperbarui perkembangan bilangan nol. Ini dibuktikan dengan kemunculan buku karangan Brahmagupta pada abad ketujuh, sekitar tahun 628 masehi.

“Buku Brahmasphutasiddanta mempelejari sifat-sifat bilangan termasuk angka nol. Nol sudah jadi unsur identitas,” ujarnya. Nol sudah dioperasikan dalam perhitungan matematika. Contoh, nol tambah 10 menghasilkan 10.

Konsep nol lalu menyebar. Bangsa lain juga mulai mengenal nol sebagai bilangan. Nol mulai populer di Baghdad pada tahun 773 masehi. Nol mewujud sebagai angka Arab, hasil adopsi dari sistem numerik India.

Angka nol makin terkenal berkat matematikawan Persia, Mohammed ibn-Musa al-Khowarizmi. Khowarizmi menyarankan penggunaan lingkaran kecil untuk menggantikan ketiadaan angka di posisi puluhan. Simbol lingkaran kecil untuk nol diadopsi dunia secara luas sekarang.

Masyarakat Arab mengenal nol sebagai sifr atau kosong. Angka nol tersebut digunakan Khowrizmi untuk menciptakan teori aljabar pada abad kesembilan. Ia pun menggagas algoritma.

Angka nol mulai merambah benua Eropa sejak abad ke 13 semenjak popularitas Leonardo da Pisa. Ia menelurkan teori Fibonacci yang kemudian membantu pedagang dalam menyusun pembukuan.

Sayangnya, di tanah Eropa sempat muncul tentangan soal angka nol. Angka yang dipopulerkan Khawrizmi dianggap sebagai angka setan. Penolakan juga datang dari pemerintah  Italia yang begitu anti dengan numerik asal India-Arab ini.

Para pemimpin mencurigai arti kata sifr atau kosong dalam bahasa Arab. Mereka mengira nol sebagai kode yang membahayakan negara. Pelarangan membuat para pedagang mengendap-endap dan sembunyi-sembunyi menerapkan angka nol dalam perhitungan.

Penggunaan angka nol di Eropa baru diterima secara luas dan bebas pada tahun 1600-an. Ketika itu, Cartesian Rene Descartes mempresentasikan tentang sistem koordinat dan kalkulus. Hingga sekarang, angka nol begitu berharga bagi dunia.

Baca juga: Label ?Made in China? Ubah Sejarah Kapal yang Karam di Laut Jawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun