Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menara Trump di New York Kebakaran, Satu Orang Tewas

8 April 2018   11:10 Diperbarui: 8 April 2018   11:20 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara Trump di New York, Amerika Serikat, mengalami kebakaran dan menewaskan seorang pria lansia, Sabtu (7/4/2018). (Twitter/Brian Lawton)

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Menara Trump di New York, Amerika Serikat, mengalami kebakaran pada Sabtu (7/4/2018), menyebabkan seorang pria lanjut usia tewas.

CNN melaporkan, kebakaran yang terjadi di lantai 50 itu juga melukai enam petugas pemadam kebakaran.

Kepolisian New York menyatakan seorang pria berusia 67 tahun ditemukan dalam kondisi tak sadar dan tidak merespons ketika petugas tiba di lokasi kebakaran.

Baca juga : Menara Trump di New York Kebakaran, 3 Orang Terluka

Pria itu kemudian dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit Mount Sinai Roosevelt. Petugas medis sedang menyelidiki penyebab kematian pria lansia tersebut.

"Kebakaran sangat sulit dipadamkan. Seperti yang Anda bayangkan, apartemennya luas, kami naik 50 tingkat. Bagian lain dari gedung juga terkena asap," pernyatan dari pemadam kebakaran New York City, seperti dilansir dariStraits Times.

Api mulai membakar gedung pencakar langit yang terletak di Midtwon Manhattan sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Jalanan di sekitar gedung yang dimiliki Presiden AS Amerika Serikat yang menampung markas The Trump Organisation dan kediaman Trump itu kini telah ditutup.

Trump yang saat peristiwa sedang berada di Washington DC berkicau di Twitter bahwa api telah padam. Api dapat dipadamkan skeitar pukul 21.00.

Petugas mengamankan lokasi agar masyarakat tidak mendekati area. Penghuni apartemen di menara itu sempat panik karena tidak ada pengumuman untuk meninggalkan gedung.

"Saya mulai berdoa. Saya pikir itu adalah akhir dari hidup kami. Saya menghubungi putra tertua saya dan mengucapkan selamat tinggal," kata seorang penghuni apartemen di lantai 36, Narinder.

"Anda bisa mencium bau asap, dan Anda bisa mendengar suara benda jatuh," ujar penghuni di lantai 42, Dennies Shields.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun