Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketua Umum PBNU: Pasti Ada yang Koordinasi Penyebaran Hoaks

1 Maret 2018   05:55 Diperbarui: 1 Maret 2018   06:09 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj

Ketua Umum PBNU, Said Aqil SiradjJAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta seluruh umat Islam tak terpancing dengan hoaks yang disebarkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab, termasuk Muslim Cyber Army (MCA).

Said Aqil menegaskan, mengadu domba dan memfitnah melalui penyebaran hoaks haram hukumnya dalam Islam.

"Adu domba, fitnah, hoaks, mem-bully sesama Muslim, sesama warga bangsa, haram hukumnya. Dosa besar," kata Said saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (28/2/2018).

Said menambahkan, identitas Muslim tak boleh digunakan untuk menyebar hoaks dan mengadu domba. Menurut dia, terlebih yang diadu domba ialah saudara sesama Muslim.

Karena itu Said meminta polisi meindak tegas semua jaringan yang terkait dengan MCA hingga ke akarnya, sehingga tidak muncul kembali.

(Baca juga: Polisi Dalami Kemungkinan Ada yang Mendanai Muslim Cyber Army)

Ia pun meyakini ada dalang yang mengkoordinasi dan mendanai seluruh aktivitas penyebaran hoaks melalui MCA.

"Pasti ada yang mengkoordinasi. Pasti ada yang danai. Sudah, yang jelas bukan dari NU karena NU enggak punya uang. Jangan hanya yang kroco saja, coba polisi kita minta siapa itu di belakangnya, auktor intelektualnya yang mendanai," ucap Said.

Sebelumnya, polisi menangkap anggota MCA di beberapa tempat terpisah.

Konten-konten yang disebarkan pelaku meliputi isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia, penculikan ulama, dan pencemaran nama baik presiden, pemerintah, hingga tokoh-tokoh tertentu.

Isu bohong yang disebarkan itu termasuk menyebarkan soal penganiayaan pemuka agama dan perusakan tempat ibadah yang ramai belakangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun