"Tidak ada yang berani masyarakat mengkritik. Kalau ada yang mengkritik itu langsung diserang dengan 10 bahkan 100 hujatan. Saya pun mengalami," lanjut Roy.
 Roy mengatakan, fenomena buzzer ini baru ditemui pada masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Ia menilai, fenomena ini berbahaya karena melahirkan pemerintahan yang anti-kritik.
 "Pemerintah kalau ada kritikan terbuka saja, demi kemajuan bangsa ini. Jangan alergi dengan kritik, harus ada ruang kritik. Karena semua rezim tidak pernah ada yang semuanya bagus, termasuk Pak SBY," ujar Roy.