Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

OneTaste, Sekte Sesat di Balik Praktik Meditasi Orgasme

28 November 2022   05:31 Diperbarui: 28 November 2022   07:12 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
OneTaste, Sekte Sesat di balik Praktik Meditasi Orgasmik (gambar: thespinoff.co.nz)

Di dalam sebuah bangunan di daerah Brooklyn, New York, sebuah ritual "suci" sedang berlangsung. Beberapa orang pria sedang berkonsentrasi mengerjakan tugas mereka membantu klien yang ingin mencapai pencerahan.

Di hadapan mereka, para wanita sedang tidur terlentang dengan bagian bawah tubuh polos tanpa balutan. Para pria tersebut disebut stroker. Mereka menggerak-gerakkan jarinya yang terbalut sarung tangan latex. Tepat pada bagian tubuh wanita yang paling terlarang. Memberikan sensasi kepada para wanita tersebut selama 15 menit. Sesuatu yang dinamakan sebagai Orgasm Meditation atau Meditasi Orgasme.

Sebuah praktik spiritual unik yang diprakarsai oleh Nicole Daedone. Bersama perusahaanya, OneTaste, Nicole mepromosikan orgasme sebagai tujuan untuk mencapai pencerahan.

Ia menggunakan singkatan OM bagi praktik spiritualnya. Bahkan dalam beberapa kesempatan, ia memplesetkannya dengan kata "Ohm." Mantra suci dari umat Buddha.

Bukan hanya itu, Nicole juga mengaku jika teknik meditasinya ini ia dapatkan dari seorang Biksu Buddha. Di sebuah pesta yang entah dimana.

Para meditator konvensional tentu akan mengernyitkan dahinya. Tapi, Nicole memang pandai melihat peluang. Menggabungkan gaya hidup alternatif dengan unsur spiritual, memanipulasi terminologi Mindfulness yang sedang viral.

Menurut Nicole, tujuan meditasi adalah menemukan jati diri yang sebenarnya, melenyapkan segala beban pikiran. OM memiliki tujuan yang sama. Membuka semua mental blok dalam diri. Dengan teknik yang ia ciptakan, melalui sentuhan hingga tercapai orgasme.

"Pada akhirnya meditasi adalah meditasi, bagaimana pun tekniknya, bukan?" Pungkasnya.

Nicole juga berkata bahwa meditasi mengajarkan seseorang untuk selalu sadar dalam kondisi saat ini. Dengan melakukan OM, seseorang akan sangat menikmati keadaannya yang sekarang melalui orgasme.

Tapi, Nicole sesumbar jika teknik OM yang dibesutnya memiliki keunggulan dibandingkan meditasi konvensional. OM mampu membangun konektivitas dengan pasangan. Sehingga pada akhirnya, hubungan sosial akan semakin sehat.

Tentu saja menarik. Jika tidak maka sosialita ternama seperti Khloe Kardashian tidak mau repot-repot mempromosikannya. Artis papan atas Gwyneth Paltrow bahkan berkoar jika Nicole Daedone adalah orang yang paling ia kagumi sepanjang hidupnya.

Gwyneth mengundang Nicole dalam acara talkshownya, pada 2017 lalu. Penonton acara tersebut dari kalangan atas, tiket masuknya saja seharga 20an juta rupiah per kepala.

Karena memang para peserta OM harus dari kalangan berada. Kelas OM yang diselenggarakan tidak murah. Puluhan hingga ratusan juta untuk biaya keanggotaan saja. Belum termasuk kelas tambahan.

Bagaimana jika rakyat jelata ingin mencoba, mencapai kenikmatan duniawi yang mencerahkan. Nicole memberikan nasihat. Baginya OM adalah sebuah pengalaman spiritual yang tidak bisa dibandingkan dengan harta duniawi.

Alhasil, pada akhirnya banyak peserta yang menjual asetnya untuk mengikuti lokakarya OM. Sebagian bahkan terlilit utang hingga tak mampu lagi membayar. Tapi bagi Nicole itu adalah sesuatu yang bijaksana.

Seorang mantan klien mengatakan jika ia "rela" membeli kursus seharga puluhan ribu pound pada saat ia merasa berada dalam situasi yang paling rentan. Saat dirinya sedang penuh dengan oksitosin, orgasme, dan kehilangan kesadaran.

Tidak heran jika OneTaste menjadi perusahaan baru yang tumbuh pesat. Pada puncak kejayaannya, perusahaan Nicole telah memiliki 30 cabang di seluruh dunia. Omzetnya hingga ratusan miliar rupiah. 

Tapi, keuntungan finansial yang dinikmati Nicole tidak serta merta membuat para karyawannya sejahtera. Bagi para karyawan, Nicole adalah seorang pemimpin mesianis yang menuntut loyalitas tinggi dan dedikasi penuh.

Dedikasi pertama harus bisa menjual. Para karyawan dituntut untuk mencari pelanggan tujuh hari dalam seminggu, siang dan malam. Mengapa para karyawan mau? Karena mereka diyakinkan, menjual kursus OM setara dengan menyelamatkan nyawa. Sekali lagi, OM itu laksana praktik spiritual yang tidak dapat dibandingkan dengan uang. Pencerahan lebih penting.

Menjadi karyawan juga wajib mengikuti sesi OM. Tidak ada diskon apalagi gratis. Bagi CEO Nicole, bekerja dan membayar adalah dua hal yang berbeda. Jika karyawan tidak punya uang, Nicole punya cara yang brilian sebagai solusi. Karyawannya bisa berutang, dan membayarnya dengan gaji.

Michal salah satunya, staf senior di OneTaste ini sudah berutang sebesar US$20.000. Ia lalu menikah dengan lelaki pilihannya, klien OneTaste. Beberapa bulan setelah pernikahan, mereka kembali menghabiskan US$150.000 untuk program-program retreat meditasi.

"Semakin lama saya bekerja untuk OneTaste, semakin dekat saya dengan Nicole, semakin banyak hal yang tidak bisa saya jelaskan," imbuh Michal.

Nicole mengontrol segalanya. Bukan hanya pekerjaan, finansial, tetapi juga kehidupan pribadi. Ruwan Meepagala, seorang karyawan menceritakan bahwa pada suatu saat ia kepergok sedang berdebat dengan seorang koleganya.

Atasan mereka lalu mengusir keduanya pulang dan tidak kembali sebelum keduanya berhubungan badan.

Terkadang, karyawan yang tidak mencapai target juga dihukum dengan cara yang sangat melecehkan. Mereka disuruh mencari jodoh melalui aplikasi tinder, berhubungan intim, lalu "memaksa" jodohnya untuk membeli keanggotaan OM.

Ruwan juga mengaku, selama dua tahun bekerja untuk OneTaste, bukannya tabungan. Ia justru mengumpulkan utang hingga sekitar 450 juta rupiah. Menurut Ruwan, ia mendapatkan banyak manipulasi psikologis. Tidak bisa lagi berpikir rasional, berutang pun tidak lagi takut. Semuanya demi OM.

Karyawan lainnya, Hamza Tayeb menuduh jika Nicole berhasil membujuknya untuk meninggalkan putranya dan bekerja di perusahaan selama 10 tahun. Beberapa karyawan lainnya lebih mengenaskan lagi. Mereka dipaksa melayani kebutuhan seks bagi member platinum, orang-orang kaya yang membayar lebih.

Dan masih banyak lagi kisah tragis lainnya. Anda bisa menonton melalui film dokumenter yang tayang di Netflix sejak 5 November 2022. Judulnya "Orgasm Inc: The Story of OneTaste."

Setelah mendapatkan banyak tuduhan dari mantan klien dan karyawan, FBI mulai melakukan penyelidikan. Mereka menduga OneTaste telah melakukan praktik sekte seks bebas kelas atas, perdagangan manusia, dan pelecehan, serta melakukan manipulasi keuangan.

Sejak 2017, Nicole mundur dari perusahaan dan menghilang dari peredaran. OneTaste yang legendaris pun bubar. Namun, para mantan karyawan yakin jika Nicole masih aktif mengajarkan OM. Di balik bilik pesta privat, di balik kelambu rumah para kalangan atas di Amerika, dan di balik topeng "suci" meditasi orgasme.

**

Acek Rudy for Kompasiana

Referensi: 1 2 3 4 5 6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun