Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Rasanya Jadi Host Dee Lestari

23 November 2022   10:06 Diperbarui: 23 November 2022   10:15 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini Rasanya Jadi Host Dee Lestari (tankapan layar, Fendy, Mettasik)

Mau tahu apa keuntungan jadi host Dee Lestari? Yang pasti bukan numpang tenar. Wong, peserta webinar bersama Dee Lestar, Senin 21.11.2022 kemarin, Kners temanku semua. Sudah setiap hari bercanda di grup perpesanan, boroknya sudah semua kelihatan.

Keuntungannya karena aku tidak perlu menggubris recokan si Kompasianer David Abdullah. Ia merengek, minta tulisan rangkuman acara kemaren. "Aih, Dave. Acek sibuk memandang wajah Dee."

Si jomlo yang sudah sering kecewa ini tambah kecewa. Tapi, ia tidak paham. Itulah tugas seorang moderator, mengimbangi narasumber, mengisi jeda, menjaga agar suasana webinar tidak kaku.

Bukan hanya wajah, tetapi apa yang sedang dibicarakan. Termasuk signal, kapan saatnya aku "masuk". Itu belum termasuk menjaga ekspresi yang harus "senada" dengan wajah glowing Dee Lestari.

Tujuannya biar acara malam itu tidak dikuasai oleh bunyi jangkrik.

Jadi, jangan harap orat-oretan Acek. Saya bukan peserta yang konsentrasi mencatat hingga pada akhirnya mengabaikan kamu, kamu, dan kamu.

Tapi, dari hasil membangun chemistry dengan Dee disitulah aku mendapatkan banyak keuntungan. Setiap kata-kalimat yang keluar dari mulut  si Dee, dengan cepat kuasosiasikan dengan diriku, kemampuan menulisku.

Hasilnya? "You are full of surprises." Kalimat ini meluncur setidaknya tiga kali selama acara berlangsung. Mewakili pengetahuan baru yang kudapat pada malam itu.

Menariknya, saya bukanlah fiksianer, sementara Dee adalah seorang penulis fiksi. Tapi, kita punya kesamaan. Dee menolak jika ia ditanya tentang genre tulisannya. Sementara saya lebih memilih aliran Palu Gada. Nulis saja apa yang ingin kutuliskan.

"Tulisan harus memikat dan mengikat," ~ Dee Lestari

Setuju banget, Dee! Memikat atensi pembaca, menempatkan diri kita sebagai pembaca. Mengikat mereka dengan luapan emosi yang sama. Sesuatu yang saya sebut dengan associated experience. Membangun empati berdasarkan unsur pengalaman hidup yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun